Siaga Banjir, BBWS Cimancis Bentuk Gugus Tugas Kebencanaan, Inilah Kerjanya

CIREBON - Memasuki musim hujan, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis) sudah melakukan antisipasi.

Salah satunya melakukan survey dan pendataan sejumlah titik rawan bencana. Alhasil,
sebanyak 283 titik di sungai yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) mengalami kritis.

Ke-283 titik kritis ini tersebar di sejumlah kabupaten/kota yang menjadi wilayah kerja BBWS Cimancis, antara lain 124 titik berada di Kabupaten Cirebon, 9 titik masuk ke Kota Cirebon, 27 titik ada di Indramayu, 46 titik di Majalengka, 68 titik di Brebes dan 9 titik berada di Garut.

Untuk sungai utama sebanyak 25 sungai. Mulai dari Sungai Cipanas, Sungai Kaliwedi, Sungai Cimanuk, Sungai Cisanggarung dan lain-lain.

Sungai-sungai besar menjadi lokasi paling rawan kebencanaan. Seperti di sepanjang Sungai Cimanuk dan Cisanggarung. Sepanjang Sungai Cisanggarung saja ada 60 an titik kritis.

Kemudian, di 283 titik kritis ini, BBWS Cimancis menempatkan alat berat, mengirim material penanganan banjir. Dan, komunikasi dengan gugus tugas siaga seperti kuwu atau pemakai air.

Menurut Kepala BBWS Cimanci, Ismail Widadi, implementasi dari komunikasi tersebut adalah dengan membentuk gugus tugas kebencanaan yang dikomandoi oleh kepada desa setempat.

\"Dia bertugas melaporkan segala kemungkinan atau risiko bencana yang terjadi. Sehingga, segala kemungkinan terburuk bisa diantisipasi,\" tuturnya.

Ismail memaparkan, kondisi daya tampung sungai di musim hujan masih belum maksimal.

Sebab, saat ini memang banyak kondisi sungai yang tidak normal, seperti banyak sedimen dan sampah.

\"Kami memiliki petugas atau operator alat beratnya hanya 16 orang. Fungsi sungai tidak hanya menampung air. Tapi mengalirkannya,\" paparnya.

Namun demikian, pihaknya selalu mengupayakan agar sungai-sungai di wilayah kerja BBWS Cimancis berfungsi normal dan bisa mengalirkan air sebagaimana fungsinya.

Ismail juga menjelaskan, BBWS Cimancis bukan hanya memelihara sungai melainkan juga bendungan.

\"Satker operasi pemeliharaan bekerja tidak hanya sungai, kita pelihara embung, bangunan-bangunan irigasi dan bendungan,\" pungkasnya. (rdh)

Sumber: