Ayam Goreng Santa Maria Cirebon, Kuliner Legendaris sejak 1989

Ayam Goreng Santa Maria Cirebon, Kuliner Legendaris sejak 1989

CIREBON- Kuliner legendaris khas Kota Cirebon memang terasa tak ada habis-habisnya. Salah satunya adalah Ayam Goreng Santa Maria yang sudah buka sejak 1989.

Bahkan, kuliner tersebut viral dan tidak pernah sepi mulai dari pagi hingga sore.

Pemilik Ayam Goreng Santa Maria, Ari Riyadi mengungkapkan, kuliner yang dimilikinya itu merupakan kuliner regenerasi dari sang orang tua kepada anak-anaknya.

“Mulai dari tahun 1989 sampai dengan sekarang,” tutur Ari.

Ketika ditanya mengapa memilih nama Santa Maria, Ari menjelaskan, bahwa lokasinya berjualan berada di depan sekolahan Santa Maria yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Kejaksan, depan RS Pelabuhan Cirebon.

“Asalnya saja jual di depan sekolahan. Jadi biar pada tahu. Terus saya tulis tidak buka cabang. Karena banyak orang yang jualan mirip gini. Mirip model ayam Santa Maria, jadi biar gak bawa nama,” kata Ari.

Lebih lanjut, Ari menjelaskan, ia mulai berjualan sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WIB setiap harinya. Namun, tak jarang juga habis sebelum pukul 16.00 WIB akibat antusiasme pembeli yang tinggi.

“Belum jam 08.00 WIB banyak yang nungguin. Bahkan ada orang yang ngikut dari rumah. Mau ikut beli pagi-pagi,” kata Ari.

Untuk menu sendiri, Ayam Goreng Santa Maria ini memiliki pilihan menu mulai dari ayam yang terdiri dari paha, dada, dan sayap. Serta pilihan ampela dan juga sate mulai dari kulit, usus, ati, jantung.

Kuliner ini juga memiliki ciri khas yang spesial dan tidak ada duanya, yakni bumbu serundeng yang khas. Dimana di dalamnya terdapat resep rahasia yang salah satunya dilengkapi dengan bawang putih. “Spesialnya itu bumbu serundeng, bumbu sambel, dan kulitnya,” jelas Ari.

Untuk harga sendiri bervariasi. “Untuk sate-satean yang ada dan juga nasi harganya berkisar Rp2 ribu saja. Sedangkan untuk ayam Rp8 ribu. Kalau satu porsi isi dua nasi dan ayam itu Rp12 ribu,” ungkapnya.

Dalam sehari, kata Ari, setidaknya bisa menghabiskan 50-60 kilogram ayam pada saat ramai. Serta 30 kilogram kulit untuk sate kulitnya. Tak sampai itu, sate-sate yang tersedia juga bisa menghabiskan bahan baku yang banyak pula.

“Favorit Ayam Santa Maria itu sate kulit dan usus. Paling best seller-nya. Saya kerjain mulai jam 7 malam nusukinnya dan jam 12 malam bikin bumbu kelapa, sambal, dan nasi. Kalau belanja itu istri saya,” tutup Ari. (jrl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: