Putaran Kedua KPU, Butuh Rp20 Miliar

Putaran Kedua KPU, Butuh Rp20 Miliar

CIREBON - Kendati belum ada kepastian apakah satu atau dua putaran, KPU menyatakan siap menggelar pemilihan bupati putaran kedua jika memang hasilnya tidak ada calon yang mencapai 30 persen. Namun, Ketua KPU Drs Iding Wahidin MPd menegaskan, pihaknya tetap mengacu hasil pleno 12 Oktober mendatang, dan tidak terpengaruh quick count dari lembaga survei manapun. “Kita tidak akan terpengaruh dengan hitungan sejumlah lembaga survei, kita akan lakukan penghitungan secara berjenjang melalui pleno nanti,” ujar Iding kepada Radar, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (7/0). Menurutnya, jika dari hasil pleno nanti semua calon di bawah angka 30 persen, maka pilbup akan berlangsung dua putaran. Adapun anggaran yang diperlukan nanti sekitar Rp19 miliar-Rp20 miliar untuk pelaksanaan setiap tahapan pilbup. “Tapi, kami sampai saat ini belum bisa bicara untuk tepatnya pilbup dua putaran. Untuk angaran Rp19 miliar-Rp20 miliar tersebut akan kita bicarakan lagi dengan tim anggaran yang ada di pemda,” terangnya. Saat hasil pleno benar terjadi dua putaran, maka keesokan harinya pada tanggal 13 Oktober, pihaknya akan langsung melakukan rapat pleno untuk membuat tahapan pilbup dua putaran. Meski terjadi dua putaran, pelantikan pilbup tetap diselenggarakan pada 10 Desember 2013. “Setelah rapat pleno putaran kedua, tanggal 14 Oktobernya kita langsung kerja menyelesaikan tahapan. Dan tetap akan ada sosialisasi lagi. Adapun untuk kampanye akan dibuat simpel,” kata dia didampingi Ketua Komisioner Divisi Teknis, Abdullah Syafi’i SSi ME. Artinya, pilbup dua putaran itu, kata Iding, jaraknya tidak terlalu jauh dengan pilbup satu putaran. Namun, pihaknya mengaku akan direpotkan dengan persoalan logistik, di antaranya soal surat formulir model A, B, C dan D, serta surat suara. Sebab, urusan logistik tidak dapat dibuat simpel. Oleh karena itu, KPU akan berkonsultasi dengan ULP. Saat disinggung apakah KPU siap menyelenggarakan pilbup hingga dua putaran, Iding menerangkan, KPU tidak berpikir soal sanggup atau tidak, tapi sudah menjadi kewajiban dan tugas KPU menyelenggarakan sesuai aturan. “Silakan dievaluasi di TPS, ada tidak yang bermasalah? Alhamdulillah tidak ada. Artinya, KPU siap menyelenggarakan pilbup dua putaran, selalu siap. Dan perlu diketahui kalau semua anggota komisioner KPU solid. Karena kami bekerja on the track,” katanya. Dia menambahkan, untuk data formulir C1 yang ada di 3.650 TPS sudah masuk 100 persen ke KPU. Penyelesaian pengumpulan formulir C1 itu dilakukan oleh KPU sampai pukul 02.00 WIB Senin malam. “Data sudah masuk, kami tidak punya kepentingan apa pun. Kepentingan kami hanya mem-back up, barangkali ada temuan-temuan yang tidak diinginkan, seperti kalau ada deadlock, akan segera diselesaikan,” pungkasnya. Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Hebat (Heviyana-Rakhmat) Rifky Rizania Permana tetap pada pendiriannya kalau calon Hebat masuk dalam dua putaran dan bertarung dengan Sunjaya-Gotas. “Kami siap bertarung dengan pasangan yang diusung partai penguasa yakni PDIP. Pada putaran dua nanti, pasangan Hebat akan melakukan koalisi besar untuk melawan PDIP,” jelasnya. Sementara, Ketua Tim Pemenangan Ason-Elang, Ahmad Aidin Tamim saat dimintai komentar terkait hasil sementara pilbup, enggan memberikan tanggapan. “Untuk urusan pilbup saya tidak mau berkomentar terlebih dahulu,” singkatnya. (sam)          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: