Indonesia U-19 v Laos U-19, Indonesia Lebih Matang

Indonesia U-19 v Laos U-19, Indonesia Lebih Matang

  JAKARTA - Timnas Indonesia U-19 memulai perjuangan di kualifikasi Piala AFC U-19 Grup G melawan Laos di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), nanti malam (live RCTI, 20.30 WIB). Kemenangan di laga perdana menjadi harga mati Evan Dimas Darmono dkk. \"Kemenangan itu jadi target kami untuk memudahkan jalan kami di pertandingan selanjutnya. Karena kami ingin lolos ke putaran final,\" kata Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri. Optimisme tinggi pelatih berkumis itu tentu bukan tanpa alasan. Sebab, saat ini momentum kesuksesan dan mental juara sudah didapatkan oleh anak didiknya. Dengan menjadi juara Piala AFF U-19, Indra yakin motivasi dan kepercayaan diri anak didiknya meningkat. \"Secara psikis tentu pemain tidak ada masalah. Mental mereka bagus, secara tim saat ini lebih matang. Karena itu kami yakin, kami ingin berikan kebahagiaan bagi bangsa ini,\" tuturnya. Keunggulan timnas secara mental ini pun menurut Indra, dibarengi keunggulan secara statistik permainan. Meski di Piala AFF U-19 lalu tak pernah bertemu, dari data yang didapatnya, Indonesia menurutnya lebih baik. Secara agresifitas, Indonesia bisa mencetak 12 gol dan kemasukan lima gol atau surplus tujuh gol. Sementara, Laos hanya mampu memasukkan sepuluh gol dan kemasukan lima gol (surplus lima gol). Dari konsistensi permainan, disinilah Indonesia memiliki keunggulan yang bisa dimaksimalkan. Pasalnya, lanjut Indra, transisi dan kestabilan pemain-pemain Laos hanya bertahan sampai kisaran menit 55-60. Karena itu, Indra menyebut kunci dalam pertandingan nanti ada di kebugaran dan daya tahan pemain. Transisi permainan Laos dari bertahan ke menyerang atau sebaliknya memang bagus. Tapi, itu tidak bisa konsisten sepanjang 90 menit. Di sisi lain, konsistensi permainan dan daya tahan Garuda Jaya –sebutan Timnas U-19- cukup bagus dan bisa bermain spartan dalam 2x45 menit permainan. Bahkan, enam dari 12 gol yang dicetak pada AFF lalu, tercipta di atas menit 55. \"Transisi mereka kurang di menit-menit itu. Kalau bisa dibilang, secara statistik peluang lebih unggul dari lawan di atas menit 60 cukup besar, karena kami lebih unggul dari daya tahan,\" ucapnya. Untuk itu, Indra menilai peluang timnya menang lebih besar. Tapi, dia tidak mau bergantung pada statistik itu saja. Dia berharap timnya mampu menguasai ball possession dan unggul lebih cepat dari perhitungan statistik tersebut. Mengenai lawan yang memperagakan permainan pendek cepat ala Indochina, tiga pemain Laos diwaspadai oleh Indra. Mereka adalah Phithack Kongmathilath, Lembo Saysana, dan Bounthavy Sipasong. Namun, Indonesia tak perlu terlalu khawatir. Karena ternyata, Laos tidak bisa membawa tiga pemain utama mereka, salah satunya adalah sang kapten Lembo. Menurut Asisten Pelatih Phoutpasong Sengdalavong, tiga pemain inti memang sedang cedera. Selain Lembo, P Khoccalern, dan penjaga gawang utama Shoukhtavy Soundala juga dalam proses penyembuhan cedera. \"Tapi kami tidak akan menyerah begitu saja. Memang kami hanya membawa 19 pemain, tapi kami akan memberikan perlawanan yang keras dan menyulitkan kalian,\" ucapnya dalam sesi jumpa pers, kemarin (7/10). Laos pun mengaku sudah mempelajari permainan Indonesia dari dua kali pertandingan yang telah ditontonnya secara langsung. Evan Dimas dan Ilhamudin Armayn adalah dua pemain yang mendapat perhatian khusus dari pemain-pemain Laos. \"Setiap tim memiliki peluang yang sama untuk lolos. Kami akan memberikan yang terbaik untuk bisa lolos,\" ucapnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: