Borobudur Akan Ditutup Plastik

Borobudur Akan Ditutup Plastik

MAGELANG - Proses pembersihan Candi Borobudur dari material hasil erupsi Gunung Merapi berupa pasir dan debu dimulai hari ini. Diperkirakan proses pengerjaan memakan waktu cukup lama akibat tingginya volume material yang menempel. “Setelah melalui proses penelitian dan percobaan, kita akan memulai pembersihan area Candi Borobudur. Karena prosesnya memang harus hati-hati dan kita akan mempertanggungjawabkan kepada dunia dan Unesco karena bangunan ini merupakan warisan budaya dunia,” kata Direktur Peninggalan Purbakala Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Yunus Satrio Atmodjo, dalam siaran persnya, kemarin. Apalagi, katanya, saat ini bangunan peninggalan Wangsa Syailendra ini telah memasuki disaster in proces. Di mana, batu-batu candi terancam terjadi pelapukan lantaran tingginya kadar asam abu dan pasir merapi. Bahkan kadarnya mencapai 4-5. “Jika tidak benar-benar bersih, abu vulkanik dan pasir halus itu akan tinggal di pori-pori batu. Seterusnya akan terjadi pelapukan dan korosi,” papar dia didampingi Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BPKB) Maris Sutopo dan koordinator kelompok kerja pemeliharaan, Nahar. Dalam proses pembersihan ini, katanya, kadar asam harus dibersihkan secara menyeluruh dengan penuh kehati-hatian. Abu yang tebalnya mencapai 2,5 cm akan dibersihkan terlebih dahulu menggunakan kerok dan serok dari plastik. Kemudian disapu dengan ijuk agar semakin tipis. “Setelah itu, kita akan menyemprot lapisan batu dengan larutan natrium bikarbinat (NaHCO3) satu persen untuk menetralkan kadar asam. Asam akan bereaksi menguap jika kita semprotkan bahan ini,” papar dia. Jika sudah dipastikan bersih, seluruh bagian candi akan ditutup dengan plastik untuk menghindari turunnya abu susulan. Pihaknya sudah menyediakan 1 km plastik untuk tahap ini. “Makanya inilah yang disebut cara yang luar biasa untuk mengembalikan Candi Borobudur seperti semula,” kata Yunus. Ditambahkan, Nahar, seluruh rangkaian proses ini diperkirakan menelan biaya antara Rp4-5 milar. Anggaran itu, termasuk pembersihan di Candi Prambanan dan Candi Pawon. Tahap awal pembersihan di Candi Borobudur akan dikerahkan 60 perseonel. “Nanti akan ditambah dengan relawan dan TNI. Tapi setelah proses awal yang membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian selesai dilakukan,” papar Nahar. Kata Nahar, pembersihan akan dimulai dari lantai utama Arupadatu tempat stupa induk. Di sana, ketebalan abu vulkanik mencapai 2,5 centimeter karena merupakan ruangan paling terbuka. “Kemudian akan dilanjutkan setupa dan relief. Proses akhir di lantai-lantai candi,” tambah dia. Seluruh alat yang digunakan harus dikirim dari Jakarta. Untuk pengadaan alat ini menghabiskan anggaran Rp100 juta. “Sudah dikirim kemungkinan nanti malam (tadi malam, red) sudah sampai,” katanya. Ditambahkan Maris Sutopo, selama proses pembersihan ini, seluruh lantai candi tertutup bagi wisatawan. Mereka yang berkunjung hanya akan diperbolehkan sampai di halaman candi. “Kalau diijinkan naik nanti material ini akan mengeras dan makin sulit dikeruk,” katanya. “Wisatawan sengaja kita perbolehkan melihat proses pengerjaan ini karena ini berkaitan dengan tanggung jawab kita memberdayakan bangunan yang menjadi warisan budaya dunia,” tambah Maris. Sebagaian diketahui, bangunan Candi Borobudur mulai tertutup abu vukanik saat merapi mulai erupsi pada 26 Oktober lalu. Tanggal 3 November pembersihan sudah selesai dan akan segera dibuka kembali. Namun, hanya berselang satu hari hujan abu vulkanik di sertai pasir datang lebih besar dari sebelumnya. Sampai saat ini hujan abu juga masih terjadi. (vie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: