Dewan Baru Tahu Ada Calo Pasien di RSUDGJ

Dewan Baru Tahu Ada Calo Pasien di RSUDGJ

KESAMBI- Keberadaan calo pasien di RSUD Gunung Jati (RSUDGJ) rupanya luput dari pengawasan para wakil rakyat. Pasalnya, anggota legislatif baru mengetahui info adanya calo tersebut melalui media. \"Saya baru dengar ada istilah calo pasien di RSUD Gunung Jati,\" ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Cirebon, HM Ayatullah Roni, kemarin. Dikatakan, bila memang calo tersebut ada, pihak rumah sakit harus lebih memperketat pengawasan dalam hal pelayanan. Pihak rumah sakit harus melakukan klarifikasi pada pihak-pihak yang mengaku keluarga atau kerabat pasien. \"Kalau memang benar ada, pihak rumah sakit harus agak lebih ketat dalam melayani pasien dan mengklarifikasi langsung. Karena calo ini merugikan masyarakat,\" lanjutnya. Roni pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai dan tidak lagi menggunakan jasa calo. \"Masyarakat agar tidak percaya terhadap oknum yang mengaku-ngaku bisa mengurus pasien di RSUD Gunung Jati terutama di poli,\" lanjutnya. Permasalahan ini, kata dia, menjadi bahan masukan bagi anggota DPRD. Untuk menjadi bahan evaluasi dan juga bahan untuk melakukan kunjungan ke RSUD Gunung Jati. \"Nanti akan kami coba kunjungi tapi waktunya masih kami rahasiakan,\" lanjutnya. Pihaknya pun meminta pihak rumah sakit untuk bisa menertibkan semua pasien di poli rawat jalan. Agar dalam prosesnya, masyarakat mendaftar dan mengantre sesuai dengan aturan yang ada. Anggota Komisi C DPRD lainnya, Sumardi juga mengaku baru mengetahui calo pasien di RSUD Gunung Jati. Mendapati hal tersebut, pria yang akrab disapa Pak De ini mengatakan bahwa apapun bentuknya, praktik percaloan tidak diizinkan. Dia pun berharap pihak rumah sakit bisa segera menyelesaikan permasalahan ini. Mengingat calo tersebut memberikan dampak yang kurang baik pada masyarakat. \"Masyarakat yang terkena calo itu kan mau nggak mau harus bayar. Nah maka ini yang tidak benar. Apapun bentuknya dan berapa pun nominalnya praktik calo ini nggak benar,\" tegasnya. Diberitakan sebelumnya, calo pasien ini biasa bermain di bagian urologi. Kebetulan di bagian urologi ini pasiennya cukup banyak, sementara tenaga medis terbatas. Apalagi untuk wilayah III Cirebon, hanya RSUDGJ yang memiliki layanan khusus urologi (bedah khusus pada saluran kemih laki-laki dan perempuan). Nah, banyaknya pasien ini ternyata dimanfaatkan oknum warga yang mengambil keuntungan dengan bertindak sebagai calo/joki tiket. Para calon pasien dan keluarga biasanya sudah antre dari pagi mulai pukul 05.00. Bahkan ada yang lebih pagi lagi. Meski poli rawat jalan belum dibuka, tapi suasana depan pintu masuk poli sudah sangat ramai. Dan tak jauh dari pintu ruang rawat jalan, terlihat ada beberapa orang yang mengoordinasikan berkas-berkas calon pasien. Sesaat setelah pintu ruang rawat jalan dibuka, nomor pendaftaran pun ludes. Yang tidak mendapatkan nomor antrean dari sang calo, jangan harap bisa diperiksa dokter. Dewi (25), warga Samadikun, Kota Cirebon, pernah merasakan kejadian ini. Dia mengatakan, sudah 2 kali ke RSUD Gunung Jati, namun dua-duanya dia harus pulang lagi karena tidak mendapatkan nomor antrean. “Waktu itu tidak dapat nomor antrean. Sekarang (kemarin, red) nitip ke calo jadi udah dapat tiket. Mau gimana lagi, kalau gak ke calo malah gak dapat nomor,\" tuturnya kepada Radar. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: