Rp93 M untuk Bendungan Sumur Watu

Rp93 M untuk Bendungan Sumur Watu

TERISI – Penanggulangan kekeringan lahan pertanian di sejumlah kecamatan di wilayah bagian barat Indramayu, kini tengah dilakukan. Pemerintah menggelontorkan anggaran puluhan miliar untuk merevitalisasi dan membangun infrastruktur. Diantaranya pembangunan pembuatan Waduk Buburgadung di Desa Loyang, Kecamatan Cikedung, dan revitalisasi bendungan Sumur Watu di Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi. Tahun 2013 ini pembangunannya sedang dilaksanakan. Waduk Buburgadung dibuat diatas lahan milik PT Perhutani dengan luas sekitar 6,5 hektare. Sedangkan bendungan Sumur Watu, dilakukan revitalisasi. Bendungan yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1938 itu, saat ini sudah tidak optimal memberikan suplai air ke lahan pertanian di sejumlah kecamatan. Petani di wilayah itu berharap pemerintah segera memperbaiki bendungan Sumur Watu, termasuk membangun infrastruktur baru yakni waduk Buburgadung. “Ketika dua infrastruktur itu bisa dibangun dan telah berfungsi secara normal, lahan pertanian di beberapa desa di wilayah kami juga bisa teraliri. Jadi tidak hanya enam kecamatan saja, seperti Cikedung, Terisi, Lelea, Losarang, Kroya, dan Gabus Wetan,” ujar Kades Wirapanjunan Kecamatan Kandanghaur, H Rosyidi. Anggota Komisi V DPR RI, Drs Yoseph Umarhadi MSi MA mengatakan, untuk bendungan Sumur Watu perlu dilakukan revitalisasi. Karena bendungan itu sangat strategis dan berpotensi menanggulangi kekeringan. “Ketika ada infrastrukur yang masih berpotensi walau kondisinya kurang layak, peru kita manfaatkan. Salah satunya bendungan Sumur Watu. Kenapa demikian, karena kemampuan anggaran kebutuhan negara kita terbatas. Oleh karenanya, bendungan Sumur Watu perlu direvitalisasi,” ujarnya saat meninjau pembangunan bendungan tersebut, Jumat (11/10). YOseph menjelaskan, revitalisasi bendungan Sumur Watu, yang kini sedang dikerjakan menelan biaya Rp93 miliar dari APBN. “Itu untuk tahun 2013 ini. Nanti ada kelanjutan di tahun 2014,” jelasnya. Bendungan tersebut diharapkan mengatasi kekeringan termasuk banjir di sejumlah wilayah kecamatan tersebut. Karena bendungan Sumur Watu termasuk waduk Bubur Gadung, nantinya akan menampung air hujan. Selain meninjau Bubur Gadung dan Sumur Watu, Yoseph bersama para kuwu dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu, juga meninjau waduk Cirakit dan Sumurdalam, di Desa Amis Kecamatan Cikedung. Kedua waduk buatan PG Rajawali itu berpotensi mengaliri lahan pertanian di sekitarnya. “Meski musim kemarau, kapasitas air di kedua waduk tersebut tidak berkurang. Selama ini waduk itu digunakan untuk mengaliri tanaman tebu milik PG Rajawali. Namun, petani sangat mengharapkan air dari kedua waduk itu bisa juga dimanfaatkan petani setempat untuk mengaliri lahan pertaniannya,” kata Yoseph. (kom)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: