Tandatangan Palsu, Rp2,4 M Melayang

Tandatangan Palsu, Rp2,4 M Melayang

MAJALENGKA – Kejahatan perbankan terjadi, rekening di sebuah bank cabang Majalengka, milik RSUD Cideres dibobol. Dana Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sebesar sekitar Rp2,4 miliar pun raib. Tidak tanggung-tanggung pelaku pembobolan rekening milik RSUD Cideres ini mengaku sebagai pejabat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jakarta. Diduga pelaku yang berjumlah dua orang bernama Arif dan Yulianti, mencatut dan memalsukan tandatangan direktur dan kabid keuangan RSUD Cederes. Meski prosedur atau mekanisme yang dilakukan salah, sepertinya pihak perbankkan telah mempercayai hingga menggelontorkan dana dengan dipindahbukukan. Modus pelaku, membuat surat perintah pemindahan dana ke rekening mereka, pada bank swasta di Jakarta. Direktur RS Cideres Kabupaten Majalengka, dr Ambar S Djamhur kepada sejumlah wartawan saat menggelar jumpa pers, Sabtu (13/11) mengungkapkan, pihaknya terkejut saat mendapatkan rekapan dari Kementerian Kesehatan tertanggal 4 November 2010 lalu.  Tertera data, pihaknya telah melakukan penyerapan atau penarikan dana sebesar Rp2,4 miliar. Sementara pihaknya belum melakukan penarikan dana sebesar itu. Dari rekapan dana dalam rekening milik RSUD Cideres hanya tersisa Rp700 juta saja. “Saat itu kita akan membuat laporan penyerapan dana Jamkesmas, dan kita minta print out rekapan kepada pihak Kementerian Kesehatan, dari hasil print out itulah kami mengetahui adanya penyerapan dana sebesar Rp2,4 miliar,” jelasnya, seraya mengaku pihaknya langsung melakukan konfirmasi kepada pihak bank sebagai penyimpan dana Jamkesmas tersebut. Data  penarikan atau penyerapan sebanyak tiga kali, yakni pada 22 Oktober sebesar Rp300 juta,  25 Oktober  Rp500 juta serta pada 1 November 2010  Rp1,6 miliar. Bukan itu saja, biaya administrasi sebesar Rp25 ribu pada setiap penarikan dibebankan kepada rekening milik lembaga yang dipimpinnya itu. Diakuinya, dengan kejadian tersebut pihaknya mengalami keterlambatan dalam penyerapan dana jamkesmas. Seharusnya sudah digunakan untuk kebutuhan pelayanan kepada masyarakat miskin. Selain itu, pihaknya menyerahkan kepada pihak perbankkan yang bertanggung jawab atas berkurangnya saldo rekening Jamkesmas milik RSUD Cideres, bahkan meminta secepatnya bisa ganti. “Hasil konfirmasi, kami mendapatkan jaminan akan ada ganti dana dari pihak bank itu. Sebenarnya cukup jelas mekanisme yang biasa kita lakukan untuk penyerapan atau pencairan dana itu. Bahkan banyak sekali kejanggalan, meski dalam surat itu ada tanda tangan yang mirip dengan tanda tangan saya,” tandasnya. Disebutkannya, dalam surat yang mengatasnamakan pejabat Kemenkes agar memindahkan dana ke rekening pelaku yang diketahui bernama Arif dan Yulianti itu, tidak lazim dilakukan seperti pihaknya melakukan penyerapan atau pencairan. Dalam surat perintah pemindahan dana ke rekening lain, pelaku mencatumkan tandatangan dirut dan kabid keuangan RSUD Cideres. “Sementara yang resmi kami lakukan, setiap penyerapan dana jamkesmas, menggunakan slip biliet giro yang kami minta dari bank, ditandatangani oleh dirut dan bendahara, bukan ditandatangani oleh kabid keuangan,” tegasnya. Bukti lain, paparnya perbedaan yang sangat mencolok, bentuk kop surat dan warna kertas yang dipakai. Bahkan cara permintaan pemindahan dana ke rekening lain jelas tidak sesuai aturan yang ada di RSUD Cideres. “Selain tidak menggunakan bilyet giro, juga permintaan pemindahan dana hanya melalui surat yang di-fax ke pihak bank itu. Bahkan pada pertama pencairan sekitar 22 Oktober, surat itu hanya dititipkan kepada seorang satpam bank cabang Majalengka itu,” sesalnya. Atas kejadian tersebut, pihaknya memiliki inisiatif akan mengajukan pergantian nomor rekening Jamkesmas milik RSUD Cederes yang dipimpinnya itu. Namun hal itu menunggu permasalahan tersebut selesai, “Kami cukup kecewa, namun tetap berharap secepatnya bisa selesai. Terutama penggantian dana yang dianggap sudah dibobol orang yang tidak bertanggung jawab itu,” harapnya. Menurutnya, permasalahan tersebut sudah dilaporkan kepada pihak Polres Majalengka oleh pihak bank. Bahkan pihaknya sudah dimintai keterangan oleh kepolisian sebagai saksi. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: