Kantor KPU Dirusak Massa, Gotas Diperiksa Lima Jam
CIREBON – Kantor KPU Kabupaten Cirebon diserang sekelompok massa sekitar pukul 17.00, kemarin. Akibatnya, ruangan ketua KPU serta sejumlah fasilitas di gedung penyelenggara pemilu itu, rusak parah. Diduga, amuk massa itu karena tidak puas dengan hasil pleno KPU. Karena diduga massa yang merusak kantor KPU adalah orang-orang PDIP, maka Cawabup Tasiya Soemadi Al Gotas diperiksa lima jam oleh kepolisian. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Radar di lapangan, sore itu sekitar pukul 17.00 rombongan massa yang tak puas dengan hasil KPU menyerang kantor KPU di jalan Dewi Sartika persis depan Polresta. Ruang Ketua KPK Iding Wahidin rusak parah, kaca meja pecah, lemari rusak dan berkas diacak-acak. Pot-pot tanaman juga rusak berat. Sementara pasangan Gotas, Sunjaya tidak mengetahui secara persis terjadinya insiden penyerangan kantor KPU. Dirinya mengaku mendapatkan kabar dari pengurus DPC PDIP yang mengatakan kalau H Gotas sedang diperiksa Polres. \"Sengaja saya datang ke sini untuk memberikan support, karena justru pak Gotas lah yang membubarkan massa yang anarkis. Cuma karena dilihat lawan politik, jadi indikasi dikira HGo yang mengkoordinir massa Padahal saat itu H Gotas sendiri sedang ada dikantor DPC. Ketika menerima info bahwa kantor KPU diserang, yang bersaing menuju kantor KPU sudah membubarkan massa yang sudah anarkis. Kapolres Cirebon AKBP Irman sugema mengakui masih mendalami insiden penyerangan kantor KPU “Kalau ada yang main-main. Beberapa saksi sudah kita panggil, namun karena prosesnya masih dalam penyidikan belum bisa kita ungkap semua ke media,\" ujarnya. Sementara itu ditemui usai manjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Cirebon (11/10) sekitar pukul 23.00, H Tasiya Soemadi yang terlihat kelelahan tidak banyak bicara kepada media. Saot disinggung mengenai materi pemeriksaan pun, H Gotas menyebut materi pemeriksaan tidak jauh dari Insiden tadi sore. Kita tidak ada niat apa-apa datang ke KPU, kita hanya membubarkan massa yang anarkis,\" pungkasnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: