Sering Bikin Pengendara Tak Berhelm Putar Balik
POLRI dalam waktu dekat mengganti kembali seragam satpam dari warna coklat muda menjadi krem. Padahal, belum lama Polri mengganti seragam satpam dari putih-biru tua menjadi cokelat muda untuk meningkatkan kebanggaan.
Namun ternyata, tanpa disangka dari perubahan tersebut banyak satpam yang memiliki cerita tersendiri. Banyak masyarakat yang salah mengira. Salah satu cerita itu datang dari satpam yang bertugas sebagai Komandan Regu (Danru) Pengamanan Dalam (Pamdal) Balaikota Cirebon, Nenda.
Nenda kepada Radar mengungkapkan, awalnya ketika menggunakan seragam berwarna cokelat tersebut, ada rasa kebanggaan tersendiri dari dirinya. Bahkan, ada juga masyarakat yang sampai mengira dirinya adalah polisi.
“Kalau seperti ini memang ada kebanggan tersendiri. Anak kecil kaget, dikira saya polisi. Pada saat di jalan juga ada yang ngira saya polisi, ada yang tidak pakai helm, berhenti dan putar balik,” ungkap Nenda kepada Radar dalam keterangannya, Sabtu (15/1).
BACA JUGA:Seragam Satpam akan Diganti karena Terlalu Mirip Polisi, Bakal Jadi seperti Ini
Namun, Nenda tidak menampik, kenyataan yang ada di lapangan, seragam yang hampir sama tersebut membingungkan masyarakat dan sulit untuk dibedakan oleh masyarakat.
“Memang itu benar. Sampai RW saya menganggap saya itu polisi karena baju yang sama,” tambahnya.
Ketika ditanya soal pergantian seragam, Nenda tidak mempermasalahkan hal tersebut. Pasalnya, dia tetap mengikuti aturan yang ada dari institusi kepolisian tersebut.
“Saya tidak masalah. Cuma udah mulai ramai di grup. Katanya mirip polisi India, ada juga yang bilang mirip samsat. Cuma saya sih mengikuti atasan saja,” tuturnya.
Senada, diungkapkan oleh M Suhartono, salah satu satpam di pusat perbelanjaan Kota Cirebon mengungkapkan, memang kondisi seragam yang sama itu membingungkan pihak kepolisian dan juga masyarakat.
BACA JUGA: Warna Seragam Satpam Mirip Polri Akan Diubah Lagi
“Akhirnya, dari masyarakat nganggap kita polisi. Ada yang mau lewat jalan raya, dikira satpam itu polisi. Mereka menganggap disamakan. Padahal ingin angkat harga diri, cuma sulit juga dibedakan,” ungkap Suhartono.
Ketika ditanya, soal kesan, ada perasaan segan yang muncul dari pada masyarakat. Terlebih, menurutnya, satpam dan polisi memiliki tugas yang sama untuk mengamankan, namun berbeda cakupannya.
Suhartono juga tidak mempermasalahkan penggantian tersebut. Namun, dirinya mengharapkan agar pengantian seragam tersebut tidak berulang dilakukan. Sehingga, kesan main-main tidak muncul di kalangan masyarakat.
“Saya mengikuti peraturan saja, kalau mau diganti silahkan diganti. Kami hanya anggota, saya mengikuti atasan. Cuma jangan sampai kami tidak dihargai. Itu harapan kami,” tutupnya. (jrl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: