Tersinggung Isi Ceramah, Aniaya Ustad
SLIYEG - Aktivitas keagamaan yang berlangsung di wilayah perbatasan Kecamatan Sliyeg dengan Kecamatan Jatibarang, sempat menyulut konflik antarwarga. Puncaknya terjadi usai pengajian umum dalam acara hajatan di kediaman H Hasan yang terletak di Desa Malangsemirang RT 02 RW 01 kecamatan Jatibarang beberapa hari lalu. Ceramah yang disampaikan Kiai Abdul Kohar, berisi tentang penyembuhan penyakit dengan menggunakan air doa. Ia menjelaskan, bahwa air bukan merupakan sumber penyembuh atas segala penyakit yang diderita manusia. Akan tetapi hanya Allah yang dapat menyembuhkan manusia dari segala penyakit yang dideritanya. Pernyataan penceramah itu menyinggung sekelompok warga setempat. Pasalnya, selama ini di daerah tersebut terdapat aktivitas jual beli air doa yang dilakukan oleh salah seorang warganya. Dalam keseharian, salah seorang warga, H Nasir biasa menjual air yang telah dibacakan doa-doa. Air doa yang telah dikemas dalam kemasan tertentu itu, selanjutnya dijual seharga Rp5.000 hingga Rp10.000. Air tersebut dikabarkan memiliki khasiat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ketersinggungan tersebut, berbuntut penganiayaan yang terjadi di kediaman Maska (47), warga Desa Longok Kecamatan Sliyeg, Jumat (18/10) sore. Penganiayaan itu terjadi beberapa hari setelah digelarnya pengajian umum. Korbannya adalah Nuryaman, seorang pengajar madrasah di wilayah tersebut. Penganiayaan kepada seorang ustad itu dilakukan 3 orang pelaku, diantaranya H Nasir (55), Sobana (51), dan Torih (54). Ketiganya merupakan warga Desa Longok Kecamatan Sliyeg. Akibat penganiayaan tersebut, Nuryaman mengalami luka memar di bagian wajahnya. Sebelum dianiaya, korban yang ketika itu tengah beraktivitas di sawah dijemput paksa oleh ketiga pelaku. Ketika itu, para pelaku menemui korban di areal pesawahan desa setempat dengan menggunakan dua unit sepeda motor yang tidak diketahui tanda nomor kendaraannya. Korban kemudian dibawa ke rumah Maska, dan langsung dianaiaya oleh ketiganya. Korban yang pulang dengan sejumlah luka memar di bagian tubuhnya itu, mengundang perhatian dan simpati tetangga serta sejumlah warga lainnya. Akhirnya warga tak terima dengan perlakuan itu, tanpa dikomando kemudian melakukan pembalasan selang beberapa jam setelah penganiayaan yang dialami Nuryaman. Aksi balasan terjadi dan menimpa Sobana, salah seorang pelaku pemukulan terhadap Nuryaman. Sama seperti Nuryaman, Sobana juga dianiaya oleh sejumlah orang yang belum diketahui identitasnya. Ia pun mengalami sejumlah luka dibagian tubuhnya, terutama di bagian kepala. Sobana didatangi oleh sejumlah orang usai mengajar ngaji kepada sejumlah murid-muridnya. Karena luka serius yang dialaminya, Sobana dilarikan ke RS Zam Zam untuk mendapatkan pertolongan medis. Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, melalui Kapolsek Sliyeg AKP I Komang Sarjana, menjelaskan bila hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap kasusnya. Polisi belum mengamankan pelaku dan belum menyandangkan predikat tersangka. “Saat ini situasi sudah kondusif, namun kita masih harus tetap melakukan upaya antisipasi. Kami masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk pengungkapan kasusnya,” terang AKP Komang, Minggu (20/10). (cip)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: