Terkendala Jalan, Wisatawan Batal Berkunjung
SINDANGWANGI-Keberadaan objek wisata (OW) Curug Cipeuteuy dan Bumi Perkemahan (Buper) Awilega di wilayah Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka tampaknya belum dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah daerah (pemda). Hal itu terlihat dari kondisi sarana penunjang yang cukup vital yakni jalan menuju lokasi tersebut yang belum memadai. Salah seorang pembina pengelola OW Curug Cipeuteuy dan Buper Awilega Bantaragung, Dadan mengatakan, OW yang ada di wilayah Bantaragung merupakan salah satu potensi alam yang dapat menjadi wisata andalan Kabupaten Majalengka. Hal itu tentu saja kalau pemda mampu mengembangkannya dan menyediakan berbagai sarana pendukung yang dibutuhkan para pengunjung. \"Objek wisata Curug Cipeuteuy dan Buper Awilega yang ada di wilayah Bantaragung saat ini sudah menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi karena keindahan alamnya yang sangat eksotis dan benar-benar alami. Hanya saja karena jalan untuk menuju lokasi OW tersebut yang terjal berkelok dan kecil, sehingga para pengunjung yang datang dengan menggunakan kendaraan besar kesulitan untuk sampai ke lokasi,\" jelas Dadan kepada Radar, akhir pekan kemarin. Dikatakan pria yang juka sebagai Kepala Resort TNGC Bantaragung ini, sebenarnya jarak tempuh dari jalan raya Sindangwangi ke OW Curug Cipeuteuy dan Buper Awilega hanya sekitar 4 KM. Hanya saja kondisi jalan yang menanjak berkelok dan sempit sehingga para pengunjung ketakutan akan terjadi apa-apa saat melintas jalan tersebut. Karena persoalan medan jalan yang berat tersebut kata Dadan, banyak masyarakat yang sudah survei lapangan untuk berkemah atau berwisata secara kelompok ke OW di Bantaragung membatalkannya. Khususnya pihak sekolah yang akan menggelar perkemahan, mereka lebih memilih lokasi lain yang medan tempuhnya tidak terlalu berat dan pemandangan serta sarananya tidak kalah baiknya dengan yang ada di Bantaragung. \"Para pengunjung atau yang melaksanakan kemah di Buper Awilega dapat dikatakan mereka yang memiliki keberanian besar untuk melewati jalan terjal berkelok yang sempit. Dan sebenarnya jalan yang benar-benar membuat takut itu hanya sedikit yakni kurang lebih 100 meteran. Jika saja persoalan itu segera diperhatikan pemerintah, mungkin OW di Bantaragung tersebut bisa mengalahkan objek-objek wisata di daerah lain,\" tandas Dadan. (eko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: