Rapat BK Diundur Kamis

Rapat BK Diundur Kamis

KUNINGAN – Rapat internal Badan Kehormatan (BK) DPRD yang sedianya dilaksanakan Selasa (22/10) dibatalkan. Atas berbagai pertimbangan, rapat yang hendak membahas dugaan pelanggaran kode etik oknum anggota dewan tersebut direncanakan digelar Kamis (24/10) mendatang. Ketua BK KH Ajieb Maaly kala dikonfirmasi menyebutkan, rapat internalnya diundur. Menurut keterangan dari pendampingnya, rapat tersebut tidak bisa dilangsungkan Selasa ini. Sehingga pihaknya langsung penjadwalan ulang hingga menetapkan Kamis. “Diundur hari Kamis, tadi kata pendamping enggak bisa dilaksanakan kalau besok pagi (hari ini, red),” jawab politisi PPP itu saat dikonfirmasi Radar. Ditanya apa saja yang hendak dibahas, Ajieb menjelaskan, akan menyikapi salah seorang oknum anggota dewan yang sulit ditemui. Berdasarkan aduan yang masuk ke BK, oknum anggota dewan yang dilaporkan tersebut berinisial WR. Ditanya siapa lagi yang bakal menjadi pokok bahasan rapat, Ajieb tidak memberikan jawaban. Sementara berdasarkan berita Radar sebelumnya, terdapat salah seorang anggota dewan yang diduga melakukan tindak penipuan berupa pemberian cek kosong. Inisial wakil rakyat tersebut yakni RS atau DRS dengan korban Hj Hamidah. Selain itu, sempat muncul pemberitaan menyangkut oknum anggota berinisial NN kaitan dengan jual beli sapi kurban. Hanya saja, khusus NN, langsung memberikan pelurusan terhadap kasus yang melilitnya. Kepada Radar, dirinya menjelaskan bahwa hutangnya kepada Hj Yanti, pembeli sapi, sudah dibereskan. “Saya sudah bereskan sejak beberapa hari yang lalu. Hutang saya senilai Rp5 juta sesuai dengan kuitansi sudah dikembalikan kepada yang bersangkutan (Hj Yanti, red). Jadi masalah saya sudah klir,” terang NN saat menghubungi Radar via ponsel. Terpisah, aktivis F-Tekkad Soejarwo berharap, agar BK menunjukkan ‘taringnya’. Selama ini BK terkesan tidak berhasil menjalankan tupoksinya sebagai pengawas anggota dewan. Padahal perangkat aturan berkenaan dengan tupoksi BK serta kode etik anggota dewan, telah dibuat. “Dulu beralasan belum ada kode etik. Tapi sekarang sudah ada kode etik, masih seperti ini. Mestinya BK jangan memble. Jangan seperti macan ompong,” ketus Jarwo. (ded)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: