Raja Pajajaran Prabu Surawisesa Putra Prabu Siliwangi dari Nyi Kentring Manik
Radarcirebon.com - Raja terakhir Pajajaran atau Kerajaan Sunda bukanlah Sri Baduga Maharaja. Dia memiliki keturunan yang benar-benar menjadi pamungkas kekuasaan.
Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Prof Dr Nina Herlina Lubis juga mengungkapkan hal ini.
Ditegaskan dia, setelah Prabu Siliwangi wafat, Pakuan Pajajaran sebagai ibu kota Kerajaan Sunda masih ada.
Awal keruntuhan Kerajaan Sunda dimulai dari Sunda Kalapa yang dapat direbut pasukan Demak-Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah pada 1527.
Baca juga:
- Tes Mandiri Ternyata Negatif Covid-19, Persebaya Dikerjai PT LIB?
- Fakta Polwan Cantik Menghilang, Briptu CT Terancam Dipecat
\"Dari situ, masih butuh 50 tahun meruntuhkan Kerajaan Sunda. Kerajaan ini baru benar-benar runtuh tahun 1579,\" tandasnya.
Perjanjian itu ditandatangani Prabu Surawisesa, anak Prabu Siliwangi. Saat itu, Portugis sudah berada di Malaka. Fakta sejarah ini, diungkapkan Guru Besar FIB Unpad, Prof Dr Nina Herlina Lubis.
\"Saya melihat dengan mata kepala sendiri surat perjanjian ini dan ada di Portugal,\" katanya, Nina yang berkunjung ke Portugal dan melihat naskah perjanjian itu.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Sosok Panglima Jilah, Keturunan Bangsawan Dayak, Pemimpin Pasukan Merah Punya Ilmu Kebal
- Hasil Persib vs Bhayangkara, Maung Bandung Kalah Tipis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: