Uni Eropa Desak Norwegia Kirim Tambahan Gas, Terkait Pasokan Energi Kurang
KRISIS energi yang dihadapi Uni Eropa semakin mencekik. Uni Eropa juga telah meminta Norwegia, pemasok gas terbesar kedua ke Eropa setelah Rusia, untuk mengirim lebih banyak gas.
Namun sebagai tanggapan, negara Nordik itu menolak untuk menambah pengiriman dengan alasan sumber daya dan logistiknya yang terbatas.
Sebagai kelanjutan dari diskusi, Menteri Perminyakan dan Energi Norwegia Marte Mjos Persen dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Brussel untuk bertemu dengan Komisaris Energi UE Kadri Simson pada Februari.
Sebelum pertemuan, Mjos Persen menekankan bahwa pertemuan itu adalah bagian dari dialog energi bilateral antara Norwegia dan UE.
BACA JUGA:
· Sejarah Prabu Siliwangi, Memimpin Kerajaan di Kapetakan Cirebon di Masa Muda
· Pasukan Pajajaran, Prabu Siliwangi Punya 100 Ribu Tentara, Pasukan Elit, Juga Angkatan Laut
\"Kami sedang berbicara dengan pemasok gas lain, seperti Norwegia, tentang peningkatan pengiriman ke Eropa,\" kata Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen, seperti dikutip Sputnik.
Krisis energi di UE semakin mengkhawatirkan dengan ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, dengan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.
Sementara itu, tingginya harga minyak dan gas telah menjadi keuntungan bagi perusahaan energi negara Norwegia, Equinor, yang mengumumkan rekor hasil operasi awal pekan ini. Sepanjang tahun 2021, perseroan meningkatkan produksi minyak dan gas bumi sebesar 3,2 persen.
Dengan populasi 5,3 juta, Norwegia tetap menjadi salah satu pengekspor sumber daya energi terkemuka di dunia, mencakup sekitar 2 persen dari permintaan minyak global dan 3 persen dari permintaan gas alam.
Pendapatan minyak dan gas telah membuat kekayaan Norwegia menjadi 1,38 triliun dolar AS.(rmol)
BACA JUGA:
· Breaking News: Indonesia Batal Ikut Piala AFF di Kamboja, 7 Pemain Kena Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: