Tak Bisa Sumbang PAD, PDAM Rugi Rp2 M

Tak Bisa Sumbang PAD, PDAM Rugi Rp2 M

SUMBER– Direktur PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon Suharyadi SE mengakui, PDAM belum memberikan pendapatan asli daerah (PAD). Kendalanya, PDAM selalu minim sumber air, meski jumlah pelanggan PDAM mencapai hingga 30.369 ribu pelanggan. “Dari delapan cabang PDAM yang tersebar di Kabupaten Cirebon itu minim sumber air. Dan selama memberikan pelayanan kepada masyarakat air yang kita suplai itu membeli dari luar daerah,” ujar Suharyadi, kepada Radar, Rabu (23/10) Diungkapkannya, sumber air yang dimiliki PDAM Kabupaten Cirebon hanya 60 persen, sisanya membeli dari PDAM lain. Agar bisa meningkatkan pelayanan dan mendapatkan untung, PDAM perlu berinvestasi. Bahkan untuk PDAM Cabang Losari, biaya investasinya bisa mencapai Rp40 miliar. Berbagai kondisi ini tidak dipungkiri membuat PDAM tidak pernah memberikan PAD kepada pemerintah daerah. Hal ini juga diperparah dengan tidak tercapainya target pemakaian air pelanggan dan besarnya investasi tidak didukung dengan pendapatan dari investasi itu. “Pelanggan PDAM mencapai 30 ribu, rata-rata jenis pelanggan rumah tangga b atau pelanggan terendah, sehingga tarifnya pun tarif rendah. Lain halnya dengan PDAM kota,” ucapnya. Dikatakannya, kerugian PDAM kalau dikalkulasikan secara kumulatif mencapai Rp2 miliar. Kerugian bukan kerugian keuangan, tapi tidak tercapainya target. Contonya, target pemakaian rata-rata 17 kubik, kemudian dihitung berapa uangnya dari pelanggan 30 ribu itu dikalikan tariff, misalnya menghasilkan Rp2 miliar. Kemudian, target pemakaiannya itu 15 kubik otomatis pendapatan PDAM bukan Rp2 miliar yang dihitung. Sebetulnya, lanjut dia, tujuan pemerintah itu sangat baik terutama dalam pencapaian target 68,7 persen untuk cakupan layanan. Tapi di PDAM Kabupaten Cirebon baru sekitar 30-34 persen. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: