50% Debitur Daerah Bencana Perlu Dibantu

50% Debitur Daerah Bencana Perlu Dibantu

MAJALENGKA-Bencana alam pergeseran tanah di daerah Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka tampaknya dirasakan juga dampaknya oleh dunia perbankan. Sebab, Cigintung yang terletak di wilayah Majalengka Selatan tersebut termasuk salahsatu daerah yang memiliki potensi usaha cukup baik khususnya penghasil ijuk, sehingga dunia perbankan banyak yang masuk ke wilayah tersebut. Salahsatu lembaga keuangan yang merasakan betul dampak dari bencana pergeseran tanah di Dusun Cigintung tersebut yakni Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Melalui kantor unitnya yang ada di wilayah Kecamatan Talaga, ULaMM telah mengucurkan kredit modal usaha untuk para debitur yang ada di wilayah Desa Cimuncang (termasuk Dusun Cigitung, red) sedikitnya Rp1,5 miliar lebih yang memiliki mata pencaharian berbagai macam usaha. Manager Cluster PT PNM ULaMM Rajagaluh yang membawahi langsung ULaMM Unit Talaga, Melki Bobby mengatakan, banyaknya usaha yang dijalankan masyarakat Dusun Cigintung, Desa Cimuncang seperti kerajinan ijuk dan peternakan ayam pedaging mendapat perhatian dari banyak dunia perbankan. Plafon yang diberikan lembaga keuangan kepada para pengusaha yang ada di wilayah tersebut bervariatif, seperti halnya dari ULaMM rata-rata antara Rp50 juta hingga Rp100 juta. “Kredit modal kerja yang kita berikan kepada para pengusaha yang ada di wilayah Cigintung Desa Cimuncang jika dikalkulasikan nilainya bisa mencapai Rp1,5 miliar lebih karena plafonnya untuk setiap debitur ada yang Rp50 juta sampai Rp 100 juta. Dari sekian banyak debitur yang kita modali di Cigintung khususnya, sebagian dari mereka yakni sekitar 50 persennya saat ini patut kita bantu karena usahanya banyak yang berhenti sehingga tidak dapat membayar cicilan bulanan,” jelas Melki Bobby didampingi Unit Manager ULaMM Talaga, Agung Irwansyah kepada Radar, Kamis (24/10). Dikatakan Melki, untuk membantu para debitur yang terkena musibah dan usahanya berhenti, pihaknya memberikan keringanan penundaan pembayaran cicilan bulan. Sebab, jangankan untuk membayar cicilan pinjaman modal yang diperolehnya dari lembaga keuangan, para debitur tersebut untuk bertahan hidup saja saat ini membutuhkan bantuan dari pihak lain. “Kita sih berharap semoga masyarakat yang ada di Cigintung dapat segera menemukan solusi untuk kelanjutan hidup mereka. Sebab, sebelum mereka memiliki tempat tinggal kembali di lokasi yang aman, tentunya akan sulit juga menjalankan usahanya seperti sedia kala,” papar Agung menimpali ucapan Melki. (eko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: