Sekelompok Pelajar Keroyok Siswa SMK PGRI 1 Plumbon
CIREBON - Tarudin (16) pelajar SMK PGRI 1 Plumbon asal Desa Arjawinangun, Kabupaten Cirebon ini tidak menyangka kalau dirinya harus mengalami nasib sial dianiaya sekelompok pelajar. Akibatnya, dia mengalami luka sobek dan lebam yang cukup parah di bagian mata dan wajah. Keterangan yang berhasil dihimpun Radar, Kamis siang (24/10) sekitar pukul 11.30 WIB, korban bersama kedua temannya berboncengan menggunakan sepeda motor hendak bertemu rekannya di Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon. Sesampainya di tempat tujuan, korban nongkrong bersama sekitar 9 pelajar dari SMK Bhakti Persada di pinggir jalan. Namun, tiba-tiba muncul sekelompok pelajar diduga dari SMK Muhammadiyah Kabupaten Cirebon yang menumpang truk semen. Lalu, para pelajar yang berada di atas truk tersebut melempari korban dan teman-temannya. Kontan saja, mendapat serangan itu mereka langsung lari menyelamatkan diri. Melihat lawannya kabur, para pelajar itu berloncatan turun dari atas truk lalu mengejar. Apes bagi Tarudin, dirinya saat kabur terpisah dengan teman-temannya. Ketika terjatuh, korban langsung dikeroyok dan dianiaya para pelajar yang melakukan penyerangan tersebut. Bukan hanya dengan tangan kosong, korban dipukuli menggunakan benda keras lainnya, salah satunya dengan batu. Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka cukup serius di pelipis dan matanya karena dipukul menggunakan batu. Para pelaku kabur setelah melihat korbannya sudah bersimbah darah dan warga desa setempat berdatangan ke TKP. Dengan menggunakan sepeda motor, korban yang masih tak sadarkan diri itu dievakuasi rekan-rekannya ke Puskesmas Gempol guna mendapatkan pertolongan medis. “Korban mengalami beberapa luka sobek akibat pukulan benda keras diduga batu di bagian pelipis mata, dan harus mendapatkan sebanyak lima jahitan,” ujar Siti Nuhayati (37) petugas medis Puskesmas Gempol yang ditemui Radar, kemarin (24/10). Di tempat terpisah, Asadi (17) teman korban kepada Radar menuturkan, saat itu dirinya melihat pelajar lain dengan jumlah banyak menggunakan seragam SMK Muhammadiyah menyerangnya. “Mereka datang naik omprengan truk semen lalu melempari kami dengan batu. Kita langsung lari, tapi mereka malah mengejar. Saat kabur, Tarudin lari terpisah dengan kami. Mereka langsung dikeroyok,” ungkapnya saat ditemui di Mapolsek Gempol, kemarin (24/10). Sementara itu, Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Irman Sugema SH SIK melalui Kapolsek Gempol Kompol IN Wiguna kepada Radar menegaskan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dan mencari pelaku penyerangan. “Beberapa pelajar kami mintai keterangannya untuk penyelidikan lebih lanjut dan mencari para pelakunya. Kami belum tahu pasti pelajar dari sekolah mana yang melakukan penyerangan tersebut,” jelas perwira menengah asal Bali ini di ruang kerjanya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: