Lahan Pertanian di Subang Diserang Monyet

Lahan Pertanian di Subang Diserang Monyet

SUBANG- Warga Kecamatan Subang dalam setahun ini mengeluh terkait  serangan monyet yang banyak merusak hasil pertanian. Dengan serangan itu, banyak warga yang merugi karena tidak bisa memanen hasil tanamannya. Diduga serangan monyet ini karena habitatnya terancam dengan banyaknya lahan hutan yang dijadikan hutan rakyat. Selain itu, populasi monyet kian bertambah, sedangkan makanan semakin berkurang. Sehingga ujungnya monyet-monyet memakan tanaman milik warga. “Warga sudah pusing dengan ulah monyet yang merusak lahan pertanian. Mereka bukan hanya memakan, namun juga merusak. Sehingga tanaman tidak bisa berkembang,” ucap Mukdiyana warga Desa/Kecamatan Subang kepada Radar, kemarin (24/10). Pria yang dipanggil Iyan ini juga merupakan salah satu korban. Tanaman pisang sebanyak 1.000 batang miliknya ludes. Bukan hanya buahnya yang dimakan, tapi batang pisang pun dirusak. Begitu juga tanaman singkong, kacang-kacangan habis dimakan monyet. Monyet yang menyerang lahan pertanian jumlahnya ratusan. Monyet-monyet itu merusak lahan pada malam hari dan sesekali siang hari. Warga, lanjut dia, bukan tidak berani melawan. Namun melihat jumlahnya yang sangat banyak menjadi takut, karena bisa mengancam keselamatan jiwa. Untungnya, hingga saat ini tidak menyerang permukiman warga. Situasi ini sudah dilaporkan kepada pihak desa dan kecamatan, namun belum ada gerakan. Warga sendiri saking jengkelnya berencana membeli racun, agar monyet-monyet itu tidak merajalela. “Kalau tidak ada tindakan, warga yang rugi. Apalagi kalau dikalkulasikan, jumlah kerugian sangat besar,” ucap Iyan. Sebelumnya, lanjut dia, warga sudah melakukan tindakan perburuan, tapi monyet-monyet berhasil menghindar. Sementara memburu monyet berbeda dengan babi hutan atau rusa, sehingga diperlukan keahlian khusus. Iyan berharap, Pemkab Kuningan dalam hal ini pihak dishutbun melakukan tindakan, agar populasi monyet bisa ditekan. Ia juga berharap, agar ada pembatasan lahan yang dijadukan hutan rakyat, agar habitat monyet tidak terganggu. Sementara itu Kadishutbun Ukas Suharfaputra SP MP ketika dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan. Ia sendiri baru mengetahui dari wartawan. “Saya akan menerjukan tim untuk mengecek ke lapangan. Terima kasih informasinya,” ujar Ukas kepada Radar via ponsel. Untuk serangan monyet sendiri, kata dia, baru kali ini ada laporan. Sementara serangan babi hutan pernah terjadi di beberapa desa. Pihaknya pasti akan membantu, karena serangan itu sangat menggangu warga. Mengenai rencana warga yang akan meracuni monyet, menurutnya bukan pilihan yang tepat. Ia berjanji akan mencarikan solusi yang tepat. (mus)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: