Kemenag Krisis Guru PNS
KUNINGAN- Kantor Kemenag Kuningan berharap, guru PNS milik Pemkab Kuningan yang di DPK (dipekerjakan) di madrasah tidak ditarik. Sebab, institusi pendidikan di lingkungan kemenag kekurangan tenaga pengajar. “Kamis lalu ada pertemuan mengenai pembahasan guru PNS yang mengajar di madrasah. Memang dalam pertemuan antara BKD, disdikpora dan kemenag itu belum terjadi kesepakatan apa-apa, namun kami berharap jangan ada penarikan guru,” jelas Kasubag TU Kemenag Kuningan Drs H Yusron Kholid MSi kepada Radar, kemarin (25/10). Menurutnya, kalau terjadi penarikan, kemenag akan semakin kekurangan guru. Selama ini saja, kata Yusron, kemenag kekurangan kurang lebih 700 guru. Kekurangan selama ini disebabkan karena minimnya pengangkatan pegawai di lingkungan kemenag. Ia menyebutkan, kalau diperbandingkan antara kekurangan guru PNS Pemkab Kuningan dengan kemenag sangat jauh. Pemkab hanya 10 persen, sedangkan kemenag mencapai 70 persen. “Saya sangat berharap, jangan sampai ditarik. Karena guru PNS ini pun mendidik generasi muda Kuningan yang hasilnya akan dinikmati oleh semua,” ujarnya lagi. Mengenai jumlah guru PNS yang mengajar di madrasah, terdapat 61 orang. Rinciannya, di RA tujuh orang, MI 30 orang, MTS 17 orang dan madrasah aliyah ada 7 orang. Semua guru PNS ini mengajar di madarasah swasta. Kalau pun ternyata dari jumlah 61 itu guru PNS itu mau berpindah ke kemenag, pihaknya menyambut dengan tangan terbuka. Perpindahan antara lembaga bisa dilakukan dan selama ini sudah berjalan. Kepala BKD Kuningan Drs Uca Somantri membenarkan, Kamis lalu ada pertemuan. Namun dalam pertemuan itu belum ada keputusan, karena hanya ada pendataan. Pihaknya, sengaja melakukan pendataan agar jumlah riil di lapangan berapa jumlah yang mengajar di kemenag bisa terdata. “Sebenarnya pendataan ini dimakasudkan untuk mengatahui berapa banyak jumlah guru yang mengajar di luar. Pemda sendiri sangat membutuhkan, karena hasil pendataan kekurangan mencapai ribuan orang dari mulai SD hingga SLTA,” jelasnya. Terkait keinginan kemenag agar PNS yang dikerjakan di madrasah tidak ditarik, pihaknya butuh pembicaraan lebih lanjut. Ia berharap ada solusi yang terbaik untuk penanganan masalah ini. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: