Keluarga Fisika
ADU cepat ini terus salip-menyalip. Giliran Amerika Serikat yang kini mengalahkan Tiongkok: soal baterai mobil listrik.
Kalau Tiongkok bangga menemukan baterai untuk jarak tempuh 1.000 Km –sekali charge (Disway 1/3/2022), Amerika menyalipnya: bisa 1.400 Km.
Bahkan kalau Tiongkok baru akan memproduksinya akhir tahun depan, Amerika akhir tahun ini. Lebih cepat waktunya, lebih jauh jarak tempuhnya.
Penemunya: Mujeeb Ijaz. Dari Virginia. Ia alumni Virginia Tech yang Anda sudah tahu itu: universitas riset yang sangat terkenal.
Teknologi baterai Ijaz tidak baru. Tetap lithium. Tapi materialnya yang baru. Density-nya lebih tinggi. Harganya lebih murah. Ijaz justru menghindari nikel dan cobalt. Dua material itu ia anggap mahal.
Ijaz tidak membangun pabrik mobil listrik. Ia hanya membangun pabrik baterai. Mereknya: ONE –Our Next Energy.
Untuk mobil listrik ini, Ijaz mengeluarkan baterai seri Gemini. Yang bisa dipakai 1.400 Km sekali charge itu.
Penemuan Ijaz ini bukan baru di tingkat laboratorium. Gemini sudah dicoba secara nyata, di jalan raya, di Amerika.
Yang dipakai uji coba justru Tesla. Yang seri S –persis seperti yang ada di rumah Sakura, yang jarak tempuhnya \'\'hanya 415 Km\'\' sekali charge.
Ijaz mencopot baterai Tesla yang asli. Diganti dengan Gemini. Lihatlah videonya: Tesla itu juga diganti cat-nya. Menjadi seperti warna baju tentara. Keren juga.
Lalu Tesla-Gemini itu dijalankan. Dari Michigan balik ke Michigan. Muter jauh sampai masuk wilayah Indiana. Begitu tiba kembali di Michigan speedometer merekam: 1.419 Km. Dengan kecepatan rata-rata 85 Km/jam.
Saya lagi cari cara: apakah baterai Tesla yang di rumah Sakura itu bisa diganti dengan baterai Gemini. Seperti disiarkan banyak media di sana, Ijaz sengaja memilih Tesla sebagai uji coba: ruang untuk baterainya luas. Lalu, teknologi Tesla dianggap sangat efisien. Tentu yang di rumah Sakura itu edisi paling awal seri S. Tak terasa, sudah lebih 5 tahun.
Seri S yang lebih baru sudah bisa 615 Km/sekali charge. Berarti 1.400 Km adalah tiga kali lebih jauh dari yang di rumah Sakura.
Mujeeb Ijaz ini pintar sekeluarga. Kakaknya tidak kalah pintar: Mansoor Ijaz. Mansoor lulusan MIT –yang Anda juga sudah tahu: universitas teknologi terbaik di dunia. Sang kakak bergerak di bidang keuangan: venture capital, pasar modal, Wall Street.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: