Camat Ciawigebang Dilepas Ratusan Tokoh

Camat Ciawigebang Dilepas Ratusan Tokoh

CIAWIGEBANG- Tidak sering ada pejabat pensiun bisa dilepas resmi oleh anak buah beserta masyarakatnya. Camat Ciawigebang Cece Mulyana mungkin menjadi salah satu contoh baik tersebut. Beserta istrinya, Ecih Mulyana, Camat Ciawigebang yang sudah memasuki masa pengabdiannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS), dilepas resmi oleh ratusan tokoh Kecamatan Ciawigebang, di Aula Balai Desa Ciawigebang, Kamis (30/10). Ada unsur muspika, staf dari berbagai UPTD, kepala desa beserta perangkatnya, pimpinan pondok pesantren, tokoh pemuda, ulama dan lain-lain. Pelepasan terasa cukup menyesakkan dada. Tidak sedikit di antara anak buahnya beserta tokoh masyarakat yang berusaha menahan air matanya keluar karena sedih. Beberapa ibu bahkan terisak tanda tak kuat menahan tangis. Semua sambutan yang dilontarkan oleh perwakilan tokoh masyarakat, kecamatan, kepala desa hingga unsur muspika mengapresiasi kinerja Camat Ciawigebang, Cece Mulyana. Pensiunan camat asal Desa Mandirancan tersebut, disebut akan menjadi sebuah kehilangan yang besar. Cece dinilai telah memberikan banyak prestasi bagi Kecamatan Ciawigebang, terutama hatrick juara umum MTQ 3 tahun berturut-turut. Penataan juga telah banyak dilakukan, termasuk yang paling menonjol penataan lingkungan kantor kecamatan dan pembangunan musala kecamatan. “Banyak pejabat ketika pensiun tidak lulus. Jadi menteri gak lulus, jadi bupati gak lulus, jadi gubernur gak lulus. Tapi Camat Ciawigebang kami nilai sudah bagus, jadi lulus,” tandas Pimpinan Pondok Pesantren Al Ikhlas Ciawigebang, Dr H Tata, disambut aplaus hadirin. Maka, siapa pun pejabat, camat maupun kepala desa harus memiliki cita-cita untuk lulus. Tata sendiri mengakui, mungkin belum tentu bisa menjalankan tugas seorang camat. Apalagi camatnya seperti Cece Mulyana. Setiap hari menerima keluhan desa dengan berbagai macam karakter masyarakatnya. Pun bisa hadir di setiap undangan meskipun malam hari. “Saya tahu persis Pak Cece ini. Saya undang di acara malam pun hadir. Kapan pun, di mana pun hadir untuk masyarakatnya. Bagaimana beliau bisa mengatur waktu, sedangkan saya tahu beliau itu orang sibuk. Kalau ada kegiatan di kecamatan, ibunya pagi-pagi sekali belanja ke pasar untuk memasak. Pak Cecenya ngantar pakai kolor,” beber dia, disambut gelak tawa hadirin Camat Ciawigebang Cece Mulyana menyebut masa tugasnya di Kecamatan Ciawigebang 3 tahun 2 bulan dengan akhir pangkat  golongan IV C. “Saya sangat berterima kasih. Saya terharu dengan pelepasan ini. Saya mohon maaf kepada masyarakat bila selama bertugas ada yang tidak berkenan. Semoga setelah ditinggalkan saya, Kecamatan Ciawigebang bisa lebih baik lagi,” harap dia. Di akhir pelepasan, banyak tokoh memberikan cenderamata terhadap Cece Mulyana yang didampingi istrinya Ecih Mulyana. Mereka kemudian diantar boyong oleh warga menuju kediaman pribadinya di Desa Mandirancan.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: