Gapitt Optimistis Pariwisata Bangkit

Gapitt Optimistis Pariwisata Bangkit

CIREBON - Gabungan Pengusaha Industri Tour & Travel (Gapitt) wilayah Ciayumajakuning menggelar pelantikan ketua dan pengurus masa bakti 2022-2025, kemarin (22/3). Bertempat di Hotel Zamrud Kota Cirebon, pelantikan turut disaksikan oleh kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cirebon, kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon, serta Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Indramayu.

Ketua Gapitt Ciayumajakuning masa bakti 2022-2025, Budi Ariestya menuturkan, sebelumnya, musyawarah besar dilakukan guna memilih ketua umum dan membentuk kepengurusan. Pergantian kepengurusan ini secara rutin digelar setiap tiga tahun sekali.

Tak hanya disaksikan oleh deretan pemerintah daerah Kota dan Kabupaten Cirebon serta Indramayu, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh sejumlah pelaku pariwisata. Beberapa di antaranya turut hadir adalah, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Asppi), Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita), Insan Pariwisata Indonesia (IPI), Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, serta Pelaku Jasa Pariwisata (Puja Wisata) khususnya tour and travel Pekalongan, Jawa Tengah.

\"Pelantikan kami lakukan di hadapan dinas terkait dengan tujuan mempererat sinergitas dengan pemerintah daerah,\" tuturnya.

BACA JUGA:

Selama dua tahun diterjang pandemi, kegiatan pelantikan pengurus baru ini diharapkan bisa sekaligus menjadi momentum bangkitnya dunia pariwisata. Seiring dengan wacana pemerintah yang akan mengakhiri pandemi menjadi endemi, pihaknya optimistis pariwisata akan kembali bangkit di tahun ini. Tentu, pihaknya juga mengajak seluruh insan pariwisata dalam kegiatan ini bersinergi untuk mencapai kebangkitan kembali dunia pariwisata tersebut.

\"Diikuti dengan penerapan kebijakan pemerintah yang berlaku dalam melayani tamu, kami harap pelaku pariwisata tidak lupa menjual pesona pariwisata Ciayumajakuning dan bersama bersinergi,\" ungkapnya.

Ada tiga elemen penting yang harus disediakan oleh pelaku pariwisata dan pemerintah saat tamu datang ke Ciayumajakuning. Yakni something to see (sesuatu yang dilihat), something to do (sesuatu yang bisa dilakukan), dan something to buy (sesuatu yang bisa dibeli).

Berita bersambung di halaman berikutnya:

BACA JUGA:

Sinergitas pemerintah dari lima daerah di Ciayumajakunig diharapkan bisa memudahkan tiga elemen ini menarik wisatawan yang berwisata ke Ciayuamajakuning. \"Setelah lebaran, kami harap menjadi awal kebangkitan kembali sektor pariwisata di Ciayumajakuning. Saat pintu pariwisata dibuka, tentu akan mendongkar percepatan ekonomi di wilayah Ciayumajakuning,\" jelasnya.

Budi menambahkan, saat ini Length of Stay (LoS) wisatawan yang datang ke Cirebon tidak lebih dari tiga hari dua malam. Umumnya dua hari satu malam. Belum banyaknya destinasi di Kota Cirebon, menjadi salah satu faktor wisatawan tak berwisata dalam waktu panjang.

Meski begitu, dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah destinasi wisata baru di Kabupaten Cirebon turut memberikan kontribusi kehadiran wisatawan baru. \"Ciayumajakuning, khususnya Cirebon, memang harus senantiasa mempercantik diri, menghadirkan destinasi baru agar selalu punya daya tarik bagi wisatawan,\" tukasnya. (apr/opl)

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: