Pedagang Kecil Lesu, Persaingan Tidak Sehat, Pedagang Modal Besar Banting Harga
ARJAWINANGUN - Persaingan para pedagang Pasar Tegalgubug, disinyalir sudah tidak sehat lagi. Buktinya, para pedagang yang memiliki modal besar, berani main banting harga untuk mempertahankan jualannya. Yang menderita justru pedagang yang modalnya pas-pasan. Pedagang kain, Rakhmat menjelaskan, saat ini yang terjadi para pedagang adu banting harga. Ini dilakukan oleh pedagang bermodal besar. Yang dipikirkan oleh pedagang modal besar, lanjutnya, bagaimana barang habis meskipun untung tidak banyak. \"Sekarang persaingan bisnis sudah tidak sehat. Pedagang sudah lama main banting harga supaya barang dagangannya laku dan terjual habis,\" tuturnya. Dia mencontohkan, kain per yar yang harusnya dihargai Rp13 ribu, ada beberapa pedagang yang sampai menjual Rp11 ribu bahkan sampai Rp10 ribu/yar. Harga tersebut, tambahnya, mencekik para pedagang kecil, meskipun hukum pasar untuk persoalan harga tidak ditentukan. \"Iya karena main banting harga, akhirnya pedagang kecil juga ikut-ikutan banting harga murah. Sebenarnya ini mencekik kami selaku pedagang bermodal kecil. Kan tahu sendiri kita sudah modalnya sedkit dan keuntungan sedikit pula,\" sesalnya. Senada, pedagang lainnya, Ubaidillah juga mengatakan hal yang sama. Mereka (pedagang) melakukan berbagai promo untuk meningkatkan penjualan, tapi tidak membuahkan hasil maksimal. Salah satu pemicu bisnis semakin kurang sehat, karena tiap pedagang tidak punya standarisasi harga. Dia membeberkan, kesulitan yang dihadapi pedagang Pasar Tegalgubug saat mengalami penurunan pendapatan dan terus mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan banyak pedagang yang saling banting harga untuk menarik para pelanggan. “Jika dibandingkan tahun lalu, angka penjualan tahun ini semakin menurun. Ini karena dampak dari ketidakkonsistenan kita terhadap standarisasi harga. Akhirnya pedagang-pedagang kecil lah yang kena dampaknya, mereka nambah lesu,” katanya. (via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: