Sembilan Pejabat Pro Rochmat Terancam

Sembilan Pejabat Pro Rochmat Terancam

KUNINGAN - Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), para pejabat di lingkungan Pemkab Kuningan deg-degan. Pasalnya, berhembus informasi bahwa mutasi akan dilakukan pekan ini. Targetnya, menggeser para pejabat yang pro Rochmat (tidak all out mendukung pasangan Utama) ke posisi-posisi “kering” alias tidak strategis. Berdasarkan sumber di gedung putih, jelang berakhirnya masa jabatannya, Bupati H Aang Hamid Suganda akan melaksanakan mutasi finalnya. Disinyalir, suami dari pemenang pilbup Hj Utje Ch Suganda tersebut bakal menggulirkan kebijakan “balas dendam”. “Siapapun yang tidak patuh dan tidak mendukung paslon Utama, maka akan dihabiskan. Pada mutasi nanti, mereka yang ketahuan pro Rochmat bakal dikandangkan atau dipindahkan ke jabatan kering,” tutut sumber yang enggan dikorankan identitasnya, kemarin (3/11). Diperoleh keterangan, terdapat sembilan pejabat eselon II yang dicurigai tidak all out memenangkan Utama. Sebaliknya, justru mereka memberikan dukungan terhadap rival kuatnya yakni paslon Rochmat. Kesembilan pejabat eselon II tersebut, tengah dipikirkan untuk segera ditempatkan pada posisi yang tidak strategis. “Yang jadi incaran itu Kepala BPPT Ir H Jajat Sudrajat MSi, Kepala DSDAP H Nana Sugiana SSos MSi, Kepala Distankan Ir Hj Triastami, Kepala Dinsosnaker Drs H Dadang Supardan MSi dan ada beberapa orang lainnya,” sebutnya. Bahkan diperoleh informasi, Kepala Bappeda Dr H Dian Rahmat Yanuar MSi,  akan dimasukkan gerbong mutasi. Meski bukan pendukung Rochmat, beredar kabar pejabat satu ini ikut mendanai kegiatan kampanye paslon Rochmat. “Nampaknya pak Ajat (Jajat Sudrajat, red) pasti dipindahkan. Entah pindahnya ke mana, yang jelas bupati merasa kesal terhadapnya. Termasuk kepada istrinya Hj Titin Suhartini yang kini menjabat Dirut RSUD 45,” ungkapnya. Yang cukup mengherankan, justru nama Drs H Yosep Setiawan MSi yang kini menjabat sekda pun jadi incaran. Padahal belum jelas “dosa” yang dilakukan Yosep saat proses pilbup berlangsung. Saking banyaknya eselon II yang jadi incaran, disinyalir cara “menghabisi” nya pun masih membingungkan. Pasalnya, posisi staf ahli yang bisa dijadikan tempat karantina, kini sudah tidak dapat diandalkan. Posisi Bakesbangpolinmas pun masih dikhawatirkan sebagai tempat buangan. “Kemana lagi mereka harus dibuang? Apalagi pejabat TO-nya cukup banyak. Jadi sepertinya agak kesulitan melancarkan aksi balas dendamnya,” ketus dia. Meski demikian, diperoleh informasi beberapa pejabat “bandel” sudah disiapkan untuk menempati posisi tertentu. Satu contoh Nana Sugiana, diramaikan bakal dikurung pada posisi staf ahli bupati. Sedangkan untuk Jajat Sudrajat diisukan hendak dipindahkan ke jabatan kepala Bakesbanglinmas. “Kalau Drs H KMS Zulkifli MSi yang sekarang menjabat kepala BKBPP, kelihatannya mau diposisikan pada jabatan strategis yakni Kepala BKD. Nah, untuk pak Uca dipindahkan ke SDAP. Lihat saja nanti,” ujar sumber tersebut. Ketika dikonfirmasi, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Drs Uca Somantri MSi membantah jika pekan ini bakal ada mutasi. “Enggak ada (mutasi, red). Biasa-biasa saja,” jawab salah seorang anggota Baperjakat itu singkat. (ded) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: