Warga Khawatir Longsor Susulan

Warga Khawatir Longsor Susulan

SUSUKAN LEBAK- Warga Desa Kaligawe Wetan, Kecamatan Susukan Lebak, khawatir terjadi longsor susulan, lantaran erosi tebing Sungai Cimanis semakin parah. Sayangnya, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) yang sedari Juni 2013 menjanjikan pembangunan bronjong, hingga kini tak jelas realisasinya. “Saat ini jarak rumah terdekat dengan tebing sungai Cimanis hanya sekitar 50 cm,” ujar salah seorang warga setempat, Jaenudin, kepada Radar, Minggu (3/11). Diungkapkannya, kekhawatiran warga semakin menjadi-jadi setiap kali turun hujan ataupun cuara buruk. Pasalnya, longsor yang sempat terjadi beberapa bulan lalu, masih menyisakan trauma. Tak hanya menuntut BBWSCC, pihaknya juga meminta wakil rakyat dan Dinas Pengelola Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) turun tangan. “Kalau sampai ada korban jiwa, siapa yang mau tanggungjawab? Apa harus nunggu ada korban dulu baru bertindak? Kita di sini setiap hari cemas ada longsor susulan, kenapa aspirasi kami tidak diperhatikan?” tanya dia, berurutan. Warga lainnya, Kurnelis mempertanyakan skala prioritas pembangunan pemerintah. Dengan kondisi yang sudah darurat, tapi tak kunjung ada langkah nyata. Dirinya meminta pemerintah segera bertindak untuk membuktikan kepeduliannya terhadap nasib masyarakat. Sementara itu, Kuwu Desa Kaligawe Wetan, Asikin menyayangkan diundurnya pembuatan senderan di Sungai Cimanis. Berdasarkan informasi yang diterima dari BBWSCC dan Dinas PSDAP, pembuatan senderan ternyata diundur hingga 2014 mendatang. \"Beberapa hari yang lalu baik dari BBWSCC dan PSDA datang dan memberitahukan pembuatan senderan diundur. Mereka (BBWSCC dan PSDAP) beralasan saat ini akan memasuki musim penghujan,” tuturnya. Alasan ini, kata Asikin, tidak bisa diterima. Pasalnya, sejak Juni 2013 BBWSC sudah menjanjikan pembangunan senderan. Mestinya segera direalisasikan sebelum musim penghujan, sehingga pembangunan tidak tertunda dan warga merasa aman ketika hujan turun. “Warga ingin cepat dibereskan. Jangan ditunda-tunda. Kasihan lah para warga yang selalu cemas,” katanya. Terkait pencegahan terjadinya longsor, Asikin mengaku, sudah menginstruksikan warga yang tinggal di dekat tebing sungai untuk mengungsi. Tetapi, karena hujan belum turun tujuh kepala keluarga tersebut masih bertahan di rumahnya masing-masing. “Tapi mereka mau mengungsi ke rumah saudaranya kalau hujan datang. Jangan sampai ada korban jiwa dari kejadian ini,” tandasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: