Diduga Ada Dana Kampanye Terselubung

Diduga Ada Dana Kampanye Terselubung

TALUN– Terkuaknya double anggaran yang diposkan untuk Desk Pilkada dalam pembahasan anggaran APBD Perubahan 2013 pada akhir pekan lalu, menimbulkan beberapa spekulasi yang mengarah pada dugaan anggaran kampanye terselubung untuk memenangkan pasangan calon bupati dan wakil  bupati tertentu. Salah seorang Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Cirebon, Suherman mengatakan, belanja hibah yang diperuntukkan melancarkan kinerja Desk Pilkada sudah diposkan sebesar Rp5 milyar lebih. Angka sebesar itu sudah terlalu cukup guna menunjang seluruh agenda kerja Desk Pilkada yang terdiri dari seluruh unsur muspida dalam melakukan monitoring dan fasilitasi penyelenggaraan pilkada. “Rp5 miliar itu besar loh,” katanya, kepada Radar. Kemudian, kata dia, dalam belanja hibah tak terduga dalam rinciannya Desk Pilkada mendapatkan pos anggaran lagi sebesar Rp2 miliar lebih. “Ini yang harus dipertanyakan, mengapa harus ada dua pos anggaran?,” tanya pria yang biasa di sapa Anger ini. Kalau memang kebutuhan Desk Pilkada dirasa besar, lanjut Anger, harusnya pihak yang mengusulkan ke Tim Anggaran Kabupaten Cirebon disatukan dalam satu pos anggaran. Kemudian dijelaskan rincian penggunaan anggarannya agar transparan. “Kalau dua pos, akan menimbulkan banyak dugaan,” jelasnya. Salah satu dugaan yang paling mendasar adalah dana tersebut digunakan untuk kampanye terselubung salah satu pasangan calon yang masuk putaran kedua, terutama calon yang didukung penuh oleh Bupati Cirebon, Drs H Dedi Supardi. “Ini bisa saja digunakan untuk dana kampanye terselubung,” tegasnya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada Desk Pilkada agar mau hadir dalam undangan rapat Badan Anggaran guna mengklarifikasi adanya double anggaran tersebut. “Makanya, kalau diundang oleh Badan Anggaran datang agar dibahas bersama-sama dan mencari solusinya,” tegasnya. Perlu diketahui, dalam rapat Badan Anggaran yang dilakukan, Jumat (1/11), sedianya mengundang Desk Pilkada guna membahas anggaran. Tapi, sampai sore hari mereka tak kunjung datang. Ketika dikonfirmasi, Ketua Desk Pilkada, Drs H Dudung Mulyana MSi belum mau berkomentar. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: