Warga Resah Buku Paket Mahal

Warga Resah Buku Paket Mahal

PEKALIPAN– Orang tua siswa merasa senang dengan kebijakan Lembar Kerja Siswa (LKS) gratis dan biaya SPP gratis. Namun, dua kabar baik itu tidak mampu menutupi kekecewaan atas maraknya buku paket yangmasih dijual oleh sekolah kepada siswa dengan harga tinggi. Hal ini tentu menjadi beban berat yang ditanggung orang tua siswa. Ketua RW 09 Jagasatru, Toto Satori mewakili warga menyampaikan keluh kesah tentang biaya buku paket yang mahal. Dimana, buku paket tersebut menjadi kewajiban siswa dalam menempuh pendidikannya. Padahal, banyak warga keberatan. Karena khawatir anaknya tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik, dengan cara apapun orangtua mencari uang untuk membeli buku paket tersebut. “Hutang kepada teman u ntuk biaya buku paket itu,” ujarnya menirukan keluh kesah warga, kemarin. Menanggapi hal itu, Wali Kota Drs H Ano Sutrisno MM akan memerintahkan Dinas Pendidikan untuk melakukan pembinaan terhadap sekolah yang masih menjualbelikan buku paket dengan harga mahal dan memberatkan orangtua siswa. “Tidak semua sekolah berlaku itu (menjual buku paket dengan harga mahal). Hanya sekolah nakal yang menjual paksa buku paket,” terangnya. Dikatakan, program pengratisan LKS dan SPP bertujuan meringankan beban orangtua siswa. Karena itu, mereka jangan diberi beban keuangan baru dengan menjual buku paket sekolah. Tidak hanya buku paket mahal. Ano menyoroti persoalan sekolah yang mengadakan piknik atau liburan akhir tahun hingga ke Bali. Hal itu, sebenarnya sangat memberatkan orangtua siswa. Karena khawatir anaknya tidak mendapatkan perlakuan baik, orangtua akhirnya menyetujui. “Itu pengalaman banyak orang. Kepala sekolah kalau membuat program jangan diada-adakan,” tegasnya. Untuk liburan akhir tahun, Ano menyarankan agar sekolah cukup mengadakan liburan di sekolah dengan menampilkan kreasi seni dan kreativitas siswa. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Anwar Sanusi SPd MSi menjelaskan, banyaknya laporan orangtua dan warga menjadi catatan khusus dirinya. Sebab, dengan keterbatasan sebagai manusia, Anwar membutuhkan banyak masukan dan laporan dari warga terhadap perkembangan pendidikan di wilayah masing-masing. Sebab, memberikan pendidikan terbaik merupakan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat. “Masukan dari warga sangat bermanfaat. Akan saya cek dan meninjau untuk memastikan itu,” tukasnya. Anwar melanjutkan, Disdik Kota Cirebon sudah melakukan himbauan kepada seluruh sekolah, agar tidak menjual buku paket yang memberatkan orangtua siswa. Jika dirasakan buku tersebut sangat penting, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, menjual dengan harga murah atau pembayaran dilakukan secara berkala. Sebab, keadaan ekonomi antara satu orangtua dengan lainnya, pasti berbeda-beda. “Bagi yang mampu tidak ada masalah. Sebaliknya, tidak mampu akan mempersoalkan. Ini perlu langkah bijak,” ujar Anwar. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: