Konflik Perusahaan AMDK, Dewan Pers: Narsum Bicara Tak Sesuai Keahliannya, Tak Layak Diberitakan
Radarcirebon.com, JAKARTA - Terkait polemik perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK), Dewan Pers meminta media online tidak menerbitkan pemberitaan dari sumber yang tak kredibel.
Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun, menegaskan, seharusnya media khususnya media online, tidak menayangkan rilis dari organisasi atau individu yang berbicara tidak berdasarkan pengetahuan atau keahlian seputar topik yang dibicarakan. Itu, masih terkait persaingan bisnis yang terjadi saat ini di industri air minum dalam kemasan (AMDK).
“Buat apa berita seperti itu dimuat?,” kata Hendry yang juga wartawan senior Kompas itu.
Menurutnya, penerbitan berita rilis bergantung pada nilai berita. Kemudian mengacu pada visi misi dari media itu sendiri. “Dan harus dicek apakah berimbang atau partisan. Sebab yang kena nanti kan medianya kalau ada apa-apa,” ujarnya.
BACA JUGA:
- Majelis Hakim PN Jombang Beri Vonis Kepada Sopir Almarhum Vanessa Angel 5 Tahun Penjara
- Kondisi Ade Armando Usia Dianiaya Massa, Masih Dirawat di Rumah Sakit
Hal senada juga disampaikan Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo. Menurutnya, media massa harus memeriksa otoritas dan kredibilitas sumber sebelum mengutip sumber tersebut. “Otoritas dan kredibilitas sumber menentukan apakah dia layak dikutip atau tidak,” ucapnya.
Ketua Pokja Media Sustainability Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Hery Trianto mengatakan kerja di dunia jurnalis pada umumnya rilis itu perlu diperiksa ulang dan harus cover both side (mencakup dua sisi).
“Yang penting sebenarnya apakah benar informasinya, harus diverifikasi, kemudian kalau melibatkan dua pihak apalagi itu yang berkonflik seperti yang terjadi pada perusahaan AMDK saat ini, harus dicek kebenaran dari klaim-klaim yang mereka lakukan,” tukasnya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya:
BACA JUGA:
- BEM SI Ungkap Penyusup Datang ke Lokasi Setelah Aksi Demo Bubar
- Mahalini Meski Beda Keyakinan Ikut Berpuasa Bersama Rizky Febian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: