Bromo Awas, Zona Bahaya 3 Kilometer

Bromo Awas, Zona Bahaya 3 Kilometer

\"\"PROBOLINGGO - Erupsi Gunung Merapi sudah berkurang sejak pekan lalu. Kali ini giliran Gunung Bromo yang mengalami peningkatan aktivitas secara signifikan. Dalam sehari kemarin (23/11) bahkan terjadi dua kali peningkatan status. Yang semula berstatus waspada, sekitar pukul 08.00 dinaikkan menjadi status siaga. Berikutnya pukul 15.30, statusnya naik lagi menjadi awas. Perubahan status itu diperoleh pos pengamatan Gunung Bromo melalui email dari Balai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. Dengan status itu pula kini kawasan Gunung Bromo harus disterilkan dari segala aktivitas warga maupun wisatawan. “Statusnya sudah awas. Karenanya tidak boleh ada aktivitas di areal lautan pasir,” ujar Mulyono, vulkanolog Gunung Bromo saat dihubungi sekitar pukul 18.13 WIB kemarin (23/11). Kenaikan status menjadi awas itu ditetapkan sejak pukul 15.30 WIB kemarin. Kepastian status awas itu hanya selisih tujuh setengah jam dari status siaga (level III) yang ditetapkan sebelumnya. Sebab pada pukul 08.00 WIB di hari yang sama Balai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung telah menetapkan status gunung tersebut menjadi siaga. Kemarin pagi, pos pengamatan Gunung Bromo di Cemorolawang, Ngadisari, menerima surat email dari Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Surat perihal peningkatan status Gunung Bromo pada tanggal 23 November 2010 pukul 08.00 WIB. Surat itu ditujukan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana, gubernur Jawa Timur, bupati Probolinggo, serta sejumlah institusi terkait termasuk Bandara Juanda. “Sejak tanggal 1 sampai 22 November, telah terjadi sebanyak 1029 kali gempa vulkanik di Gunung Bromo. Baik yang dangkal maupun yang dalam. Itu menunjukkan peningkatan aktivitas yang cukup signifikan,” kata kepala pos pengamatan Gunung Bromo Syafi’i saat ditemui di ruangannya kemarin. Menurutnya, peningkatan drastis Gunung Bromo telah dimulai sejak tanggal 8 November kalu. Kemudian pada Senin (22/11), tepatnya pada pukul 18.47 WIB aktifitasnya terus meningkat tajam. Sehingga, akhirnya kemarin (23/11) Balai Pusat Vulkanologi menaikkan status Gunung Bromo dari waspada (Level II) menjadi siaga (Level III). Dengan status siaga, daerah terlarang bagi warga maupun wisatawan dari radius 1 km dari puncak kawah menjadi 3 km. Lautan pasir, padang savana, bukit “teletubbies” serta penajakan 1 masuk dalam area terlarang untuk wisatawan dan warga. (qb/yud/jpnn/iro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: