0 Dortmund v Arsenal 1, Orkestra Kalahkan Heavy Metal

0 Dortmund v Arsenal 1, Orkestra Kalahkan Heavy Metal

  DORTMUND - Sebelum laga di Signal Iduna Park kemarin, media-media Jerman memberi label bentrok Borussia Dortmund versus Arsenal seperti musik heavy metal versus orkestra. Itu mengacu sindiran Juergen Klopp atas gaya permainan kedua tim. Ya, sebelum laga, der trainer (pelatih) Dortmund itu mengatakan bahwa Arsenal memang sebuah tim yang bagus dalam passing-passing bola, tapi terlalu lembut dan diibaratkannya seperti pertunjukan orkestra. Sebaliknya, Dortmund bermain selayaknya heavy metal atau musik keras. Sindiran itu lantas dibalas Wenger dengan menyebut timnya sebagai logam ringan. \"Saya menyukai Arsene Wenger (pelatih Arsenal, red) karena dia juga menyukai penguasaan bola. Tapi, mereka mengumpan layaknya orkestra. Itu lagu yang tenang,\" kata Klopp sambil melakukan gerakan seperti menggesek biola kepada The Guardian. \"Saya pria berbeda. Saya senang heavy metal. Saya selalu menginginkan keriuhan. Saya menginginkan ini (menggerakkan tangan untuk menggambarkan ledakan bom),\" imbuh pelatih yang baru saja meneken kontrak baru bersama Dortmund sampai 2018 tersebut. Tapi, seiring laga berakhir 0-1 untuk Arsenal, muka Klopp seperti memerah menahan malu. Heavy metal-nya bisa dikalahkan orkestra. Gol semata wayang Aaron Ramsey pada menit ke-62 tak hanya menjadi revans manis The Gunners -sebutan Arsenal- atas kekalahan 1-2 di London dua pekan sebelumnya (22/10). Hasil itu sekaligus membalikkan peluang Arsenal lolos ke ke babak 16 besar dari sulit menjadi terbuka lebar. Dengan raihan 9 poin, Mikel Arteta cs akan melenggang ke fase knockout asalkan menang atas Olympique Marseille di kandang sendiri (26/11). Sebaliknya, kans Dortmund kini menjadi berat. Die Borussen -sebutan Dortmund- harus menang atas Napoli (26/11) untuk membuka peluang lolos. Seri, apalagi kalah, finalis Liga Champions musim lalu itu bakal melanjutkan kiprah ke Europa League (finis ketiga grup). Klopp pun menyesalkan kekalahan atas Arsenal yang dianggapnya tidak selayaknya terjadi. \"Kami menghasilkan lebih banyak peluang, tapi bola selalu tertahan seolah pemain lawan berkaki empat. Kami seharusnya meraih sesuatu. Ini memang bukan malam keberuntungan kami,\" kata Klopp seperti dilansir Bild. Wenger tentu saja tidak setuju dengan opini Klopp. The Professor -julukan Wenger- menilai, timnya bermain bagus dan lebih smart. \"Kami mungkin logam ringan, tapi ini adalah kemenangan besar. Kami semakin yakin dengan kemampuan diri sendiri. Kami bermain solid, khususnya dalam bertahan dan tidak mudah kehilangan bola,\" ujarnya di situs resmi UEFA. Terkait peluang lolos ke 16 besar, Wenger semakin optimistis. \"Sayang sekali kami berada di grup yang ketat dan salah satu tim besar akan tersingkir. Saya harap klub itu bukan kami,\" jelas pelatih yang tak pernah gagal meloloskan Arsenal dari fase grup sejak format 16 besar (sebelumnya fase kedua penyisihan grup) Liga Champions diberlakukan satu dekade lalu itu. (dns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: