Banggar Tidak Libatkan TAPD

Banggar Tidak Libatkan TAPD

MAJALENGKA – Bisa jadi rapat yang digelar Badan Anggaran DPRD untuk membahas RAPBD 2014 di sebuah hotel di Kuningan, adalah rapat liar. Atau hanya akal-akalan saja? Padahal, biaya yang dikeluarkan diperkirakan bisa mencapai seratusan juta rupiah. Pasalnya, Sekretaris Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Majalengka Drs Edy Noor Sudjatmiko MSi mengaku tidak pernah dilibatkan dalam agenda rapat yang berlangsung selama tiga hari, Kamis-Sabtu (7-9/11). Edy Noor membantah menghadiri agenda rapat anggaran bersama banggar tersebut. “TAPD nggak ikutan. Jangankan ikutan, tahu ada rapat juga nggak. Kemarin dari hari Jumat sampai sekarang saya lagi di Jakarta ke kementerian. Jadi, salah judulnya tuh kalo nyebut TAPD tidak pro rakyat,” ujar dia saat mengklarifiksi soal rapat banggar via sambungan telepon, Senin (11/11). Menurutnya, selama beberapa hari ini TAPD memang tengah konsen mendatangi kementerian di Jakarta, untuk mengetahui secara pasti angka definitif dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Derah (DID) yang bisa diperoleh Kabupaten Majalengka dalam APBD 2014 mendatang. “Sekarang kita lagi di Jakarta buat ngintip-ngintip berapa angka definitif DAK maupun DID yang akan diperoleh Kabupaten Majalengka di APBD 2014. Sekalian nyari celah, syukur-syukur jatah untuk Kabupaten Majalengka bisa ditambah,” tegasnya. Mengenai kehadiran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengikuti rapat anggaran bersama Banggar DPRD di Kuningan akhir pekan lalu, dia menegaskan jika hal itu di luar instruksi TAPD. “Kalau memang ada OPD yang ikut, itu namanya selingkuh. Karena tidak ada instruksi dari TAPD maupun pimpinan untuk menghadiri rapat itu,” terang alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakrta ini. Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) ini memaparkan, tahapan RAPBD 2014 hingga saat ini masih belum menginjak kepada proses pembahasan. Pasalnya, TAPD sendiri hingga saat ini masih mencari kepastian angka definitif dari pendapatan daerah Majalengka yang bersumber dari DAK, dan DID yang diberikan oleh pemerintah pusat. Jadi, tambah dia, meskipun RAPBD 2014 dibahas sekarang bisa dibilang percuma, karena sumber pendapatan yang akan membiayai kebutuhan anggaran masih belum pasti ada atau tidaknya. Namun yang jelas, meskipun angka definitifnya nanti sudah ada dan ternyata tidak sesuai target dari nota rancangan pendapatan daerah, pihaknya akan tetap akan mendorong untuk dialokasikan ke dalam penggunaan kegiatan-kegiatan yang urgensinya sangat diperlukan dan mendesak. Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Drs H Jack Zakaria Iskandar menyampaikan bahwa rapat yang digelar selama tiga hari di Kuningan itu merupakan agenda rapat anggaran antara Banggar DPRD dan TAPD Majalengka. Dibahas di luar kota karena ingin ingin lebih fokus dan tidak terganggu dengan kegiatan lain. “Supaya pembahasan lebih maksimal dan efektif. Apalagi sekarang ini sering ada aksi unjuk rasa ke gedung dewan,\" kata politikus PAN ini, kemarin (10/11). Dia menyebutkan, pemilihan lokasi rapat anggaran di luar kota ini juga tidak spontan muncul begitu saja, melainkan telah disusun dan disepakati penjadwalannya melalui mekanisme rapat badan musyawarah di akhir bulan sebelumnya. Menurutnya, rapat anggaran RAPBD mesti dilakukan secara fokus lantaran banyak hal yang dibahas mencakup seluruh aspek APBD dengan seluruh leading sector dari eksekutif, sedangkan limit waktu yang tersedia cukup terbatas karena minimalnya pada awal bulan Desember 2013 mendatang pembahasan RAPBD 2014 mesti sudah masuk tahapan finalisasi. Sehingga mulai awal tahun 2014 mendatang APBD sudah bisa jalan. \"Jadi perlu dipahami. Pembahasan RAPBD ini kan bersihat menyeluruh. Kita punya waktu yang sangat terbatas. Jadi, pembahasannya dibagi per komisi berdasarkan bidang-bidangnya dengan instansi dan OPD terkait. Setiap harinya kita rapat sampe malem, kadang-kadan sampe lebih dari jam 12 malem. Terus paginya lanjut lagi rapat. Jadi mesti lebih fokus,\" ujarnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: