Serangan Korea Utara Tewaskan Warga Sipil
MAYAT dua warga sipil ditemukan di Yeonpyeong, Korea Selatan, pulau yang diserang oleh militer Korea Utara hari Selasa (23/11). Dua anggota pasukan marinir Korea Selatan juga tewas dan banyak lainnya terluka dalam serangan artileri terhadap pulau tersebut. Sebagian besar peluru meriam dalam serangan tersebut menghantam pangkalan militer Korea Selatan. Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon menyebut serangan itu sebagai “insiden terparah” sejak berakhirnya Perang Korea. Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjanji untuk tetap bahu membahu dengan Korea Selatan. Tayangan TV terakhir menunjukkan rumah-rumah dan gedung lain di pulau itu menjadi puing-puing. Paling tidak 18 orang terluka dalam serangan itu. Ratusan orang lain telah melarikan diri dengan feri menuju pulau utama. “Saya mendengar tembakan artileri, dan saya merasa ada yang tebang di atas kepala saya,” kata Lim Jung-eun, ibu rumah tangga yang menyelamatkan diri bersama tiga anaknya. Korea Selatan membalas dengan tembakan setelah serangan itu dan mengatakan akan menghentikan bantuan pangan untuk Korea Utara dan mengancam meluncurkan perluru kendali bila “terus dipancing”. Korea Utara mengklaim Korea Selatan yang memicu serangan artileri dengan melakukan serangan ke kawasan Korea Utara. Sementara itu, dalam satu pernyataan setelah tembak menembak itu, Korut menuduh Seoul membawa semenanjung Korea ke “gerbang perang” dengan melakukan “provokasi militer.” Dalam percakapan telepon, Presiden Obama meyakinkan presiden Korea Selatan bahwa negaranya tetap akan membela sekutunya itu. Kedua negara juga akan mengadakan latihan militer bersama hari Minggu. Para pemimpin negara Barat mengecam serangan artileri Korea Utara, negara tetangga Cina tidak melontarkan kecaman apa pun. Pemerintah China menyatakan keprihatinan atas insiden itu dan menyerukan agar kedua negara “melakukan sesuatu” untuk mengupayakan perdamaian. Editorial satu koran bahkan memuji Pyongyang yang disebutkan menunjukkan apa yang disebut “ketegaran” dalam bentrokan itu. (bbc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: