Nasib TAIS Masih Menggantung
KESAMBI- Nasib Taman Ade Irma Suryani (TAIS) nampaknya masih terus menggantung. Sejak habis masa kontrak dari pengelolaan dari pihak ketiga beberapa waktu lalu, secara otomatis aset kepemilikan berpindah kepada Pemkot Cirebon. Sampai sekarang pemkot belum juga menemukan pihak ketiga yang akan mengelola aset wisata potensial tersebut. Itu karena sampai saat ini, panitia lelang belum menentukan pemenang lelang. Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon Drs H Hayat MSi mengatakan pihaknya sampai saat ini masih menunggu pengumuman pemenang lelang oleh panitia lelang. \"Sebab kita sendiri tidak terlibat dalam panitia tersebut, jadi kita menunggu saja pemenang. Inginnya kita secepatnya bisa ada pengelola,\" katanya. Pengembangan objek wisata TAIS memang akan diserahkan kepada pihak ketiga. Namun bukan berarti disporbudar lepas tangan begitu saja. Hayat menyebut pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan pembinaan. Agar pengembangan wisata sesuai dengan kajian yang telah ada. \"Kajian wisata sudah dibuat, selanjutnya kita tetap melakukan pengawasan dan pembinaan,\" tukasnya. Untuk memaksimalkan potensi wisata di Kota Cirebon, tahun 2014 mendatang disporbudpar akan mengajukan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) kepada Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cirebon. \"Selama ini kita tidak memiliki RIPPDA, tahun depan kita ingin mengajukannya, supaya ada anggaran untuk pengembangan wisata dan juga akan lebih terarah,\" katanya. Ia juga menyebut sejatinya dari kepariwisataan sendiri, pemerintah tidak mendapatkan retribusi apapun. Hanya saja, menurut dia, dengan berkembangnya pariwisata maka akan menggerakan perekonomian UMKM dan industri kreatif yang ada di wilayah tersebut. Sampai saat ini, porsi wisata ziarah menjadi magnet destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi dari pada sektor wisata kuliner, wisata bahari dan lainnya. Ia membantah bahwa promosi yang dilakukan masih sangat minim. Menurutnya, sampai saat ini pihaknya telah melakukan promosi dengan maksimal. Akan tetapi proses pengenalan tempat pariwisata itu memang bertahap. \"Potensi wisata kita sudah banyak yang dilirik oleh wisatawan asing, dan itu prosesnya bertahap,\" katanya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: