Cinta Sejati
Satu-dua hari lagi akan terungkap bagaimana adegan yang rinci di dalam kelas itu. Apa reaksi para siswa saat melihat guru mereka ditembak. Apa yang dikatakan Ramos berikutnya.
Miah melihat remaja bersenjata itu sembunyi tanpa rinci sembunyi di mana. Mungkin di balik meja juga.
Selebihnya masih gelap. Termasuk bagaimana yang 17 siswa yang masih hidup. Apakah mereka juga pura-pura mati seperti Miah.
Yang juga masih diselidiki, apakah pintu kelas itu akhirnya dikunci dari dalam. Atau di barikade dengan meja. Kok polisi tidak bisa masuk. Kalau pun terkunci bukankah ada cara lain untuk memaksanya: didobrak.
Begitu lama keadaan itu status quo. Sampai akhirnya tiba pasukan polisi penjaga perbatasan. Itu sudah lebih 1 jam setelah penembakan pertama. Mereka itulah yang memaksa masuk kelas. Lalu menembak Ramos. Salah satu anggota pasukan itu sendiri tertembak oleh balasan Ramos –tapi tidak parah, akan selamat.
Media besar seperti CNN juga mulai bisa mewawancarai kakek Ramos. Meski hasil wawancara itu minim sekali. Sang kakek tidak ada di rumah saat Ramos menembak istrinya –yang berarti juga nenek Ramos. \"Saya tidak habis pikir bagaimana Ramos bisa menembak istri saya,\" ujarnya pada CNN. \"Istri saya itu kan yang merawat Ramos. Memasak untuk Ramos. Juga menjemput Ramos dari tempat kerja kalau pulangnya terlalu malam,\" tambahnya.
Ramos bekerja sore-malam di resto fast food Wendy\'s di Uvalde. Dari situ ia punya uang untuk membeli kado ulang tahun bagi dirinya sendiri: dua buah senjata semi otomatis. Hari itu ia genap berumur 18 tahun –boleh memiliki senjata.
Kasus Ramos ini jadi bahan kajian yang rumit. Ramos tidak punya catatan kriminal. Juga tidak ada riwayat kelainan jiwa. Hubungan dengan nenek, orang tua dan masa SD-nya akan menjadi bagian penting dalam kajian.
Tentu Sang nenek masih lama untuk bisa didengar keterangannyi. Wajahnyi hancur ditembak. Kena rahang dan pipi. \"Harus dilakukan rekonstruksi wajah yang berat untuk bisa pulih,\" ujar Sang suami.
Kajian itu mungkin juga hanya sebatas ilmu pengetahuan. Tidak akan ada pengaruh apa-apa terhadap perubahan kebijakan. Organisasi senjata api di Amerika (NRA) terlalu kuat.
Pun kemarin (Jumat pagi waktu Texas) tetap diselenggarakan acara itu: konferensi nasional NRA dan pameran besar senjata. Di Texas. Di Houston. Mantan Presiden Donald Trump tetap datang dan memberikan pidato. Tidak ada rasa sungkan dengan tragedi yang baru saja terjadi.
Saya pernah ikut konferensi seperti itu. Selama dua hari. Beberapa tahun lalu. Di Nashville. Saya mendaftar resmi. Bayar USD 100. Tidak ditanya apa pun. Cukup isi formulir.
Di sela-sela konferensi itu saya melihat pameran senjata. Saya tidak membelinya. Untuk apa. Sulit juga dibawa pulang. Lihat IG @dahlaniskan19.
Sampai sekarang, tiap tiga bulan, saya dikirimi majalah NRA. Di alamat saya di Amerika.
Mereka tidak mau perdagangan senjata disalahkan. Yang salah adalah orangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: