Kebun Raya Butuh Rp300 M

Kebun Raya Butuh Rp300 M

PASAWAHAN - Keseriusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI Komite II untuk menjadikan Kuningan sebagai Pilot Project  kabupaten konservasi, terus dibuktikan. Jumat (26/11), para perwakilan daerah di tingkat pusat tersebut kembali melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kuningan. Sebanyak 33 anggota DPD RI hadir. Kedatangan mereka sekaligus untuk menandatangani Deklarasi Green Spirit, di Kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK), di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan. Deklarasi tersebut berisi kesepakatan untuk menggelorakan semangat membangun daerah yang hijau, lestari untuk hidup dan kehidupan masa kini dan masa mendatang. Kemudian menyukseskan gerakan Indonesia menanam satu miliar pohon atau one billion Indonesia tree (OBIT) menuju Indonesia hijau serta perwujudan Kabupaten Konservasi. Banyak pohon, banyak rejeki. Deklarasi ini terwujud berkat perjuangan kuat anggota DPD RI asal Kabupaten Kuningan, Prof H Muhammad Surya dan kerja keras Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda beserta masyarakatnya yang memliki semangat kepedulian atas lingkungan. Turut hadir dalam deklarasi Green Spirit, Wakil Bupati Kuningan H Momon Rochmana, unsur Muspida, para Kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), para camat, Ketua Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), dan organisasi peduli lingkungan lain. Dimana mereka dan anggota DPD RI menanam 1.000 bibit pohon di Kawasan KRK. Usai penandatangan deklarasi ini, Bupati H Aang Hamid Suganda menerima bibit pohon dari berbagai daerah yang dibawa masing-masing perwakilan anggota DPD. Bibit pohon aneka jenis itu diserahkan secara simbolis Ketua Komite II DPD RI, Bambang Susilo. Bambang Susilo berencana, usai kunjungan ini anggota DPD RI akan menegaskan kembali kepada anggota DPR RI agar Kabupaten Kuningan di jadikan sebagai pilot project atau kabupaten percontohan konservasi. Karena apa yang dilakukan Bupati Kuningan dalam membangun lingkungan, perlu mendapat dukungan serius dari pusat. ”Kami yakin apa yang dilakukan masyarakat Kuningan saat ini, manfaatnya akan dirasakan dalam waktu dekat, sekitar 5 hingga 10 tahun. Apalagi, pembangunan kebun raya sudah memiliki master plan yang jelas,” ungkap Bambang. Ia menambahkan, apa yang dilakukan Kabupaten Kuningan dapat dilakukan oleh kabupaten lain. Tidak menutup kemungkinan berbagai bencana, baik itu banjir maupun longsor tidak akan terjadi. Sementara itu, Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda mengakui masih banyak kekurangan yang harus segera dibenahi terkait KRK tersebut. Selain sebagai tempat konservasi flora dan fauna, KRK juga rencananya dilengkapi laboratorium penelitian. Setidaknya dibutuhkan anggaran Rp300 miliar untuk hal itu. ”Saat ini pembangunan infrastruktur KRK menjadi fokus utama awal. Dibutuhkan Rp25 miliar dan kami sudah sounding, baik ke pemerintah pusat maupun provinsi untuk mewujudkan ini,” kata Aang. Dari hasil ekplorasi tanaman di KRK tahun 2006, Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat mencatat terdapat 62 suku, 122 marga, 157 jenis, 961 spesimen tanaman. Sementara dari hasil persemaian di tahun yang sama, tercatat 9 suku, 11 marga, 11 jenis, dan 9.529 spesimen tanaman. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: