Ratu Nilakendra Pajajaran, Terjerumus Aliran Sesat, Kalah Perang Diserang Kesultanan Banten
Radarcirebon.com - Ratu Nilakendra Pajajaran mewarisi takhta kerajaan dalam kondisi suram pada tahun 1551 sampai dengan 1567 dari pendahulunya Ratu Sakti.
Kondisi Kerajaan Pajajaran yang diwarisi Ratu Nilakendra benar-benar penuh kekacauan. Rakyat mengalami kelaparan, situasi keamanan juga kian tidak menentu.
Namun, sebagai pewaris takhta dari trah Prabu Siliwangi dan Prabu Surawisesa, Ratu Nilakendra gagal membawa Kerajaan Pajajaran kembali ke masa keemasan.
Upayanya untuk mempercantik lingkungan kerajaan, tidak memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat. Masalah pun kian berkecamuk.
Baca juga:
- Badai Petir di Cirebon Masih Berpotensi Terjadi, BMKG Beri Penjelasan Begini
- Ibu Hamil Melahirkan di Grab Car, Bayi Sudah Keluar Setengah Badan, Terlilit Usus
Beruntung Ratu Nilakendra diwarisi Kerajaan Pajajaran yang dalam kondisi terlindungi benteng alam maupun buatan dari pendahulunya yakni Prabu Surawisesa maupun Sri Baduga Maharaja.
Namun, di tengah keuntungan itu, Ratu Nilakendra seolah terbuai dan larut dalam ajaran-ajaran Tantra yang sesat. Kepemimpinannya pun Kian mengkhawatirkan.
Berbagai kerawanan, gangguan kriminalitas dan chaos akibat raja yang semena-mena, berangsur membaik di kepemimpinan Ratu Nilakendra tahun 1551 sampai dengan 1567 M.
Berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- KPK Ngobras Tentang Barang Sitaan Aset Mantan Bupati Sunjaya Tersebar 98 Titik
- Naik Motor Tidak Boleh Memakai Sandal Jepit, Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: