Jangan Paksakan Kalau Peluangnya Kecil

Jangan Paksakan Kalau Peluangnya Kecil

Radarcirebon.com, CIREBON - BERATNYA persaingan di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA-SMK di tahap satu, harus menjadi acuan bagi orangtua untuk mendaftarkan putra-putrinya di tahap kedua. “Jangan memaksakan kehendak” itu perlu menjadi kalimat penting dalam pelaksanaan PPDB tahap kedua SMA-SMK ini.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Jawa Barat, Ambar Triwidodo SPd mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi dalam pelaksanaan sistem zonasi, istilah sekolah unggulan dan sekolah tidak unggulan. Pasalnya, semua akan sama rata dalam penilaian sistem zonasi ini.

“Itu semangat yang kami terus pupuk dan jadikan rujukan.  Imbauannya kepada orang tua calon peserta didik untuk memastikan sekolah yang paling dekat sesuai dengan KK yang dimiliki,” ujar Ambar kepada Radar Cirebon saat ditemui Jumat (24/6).

“Jangan memaksakan bisa masuk ke sekolah favorit dan jaraknya terlalu jauh. Memang yang bisa terjadi peluang diterimanya kecil. Bahkan, bisa-bisa tidak masuk ke sekolah negeri,” tegasnya.

BACA JUGA:

Untuk itu, para orang tua juga harus bisa memastikan sekolah mana yang akan diambil berdasarkan ukurannya jarak yang diambil dari titik koordinat alamat rumah ke lokasi sekolah. Pasalnya, sistem PPDB 2022 SMA-SMK ini akan membaca seperti itu.

“Maka ortu calon peserta didik baru harus bisa memastikan putra-putrinya yang tidak masuk ke tahap 1 agar bisa masuk di tahap dua. Termasuk segera mengundurkan diri jika merasa pilihan kedua yang didapatkan di gelombang pertama tidak sesuai,” terangnya.

Apalagi, jika tidak mengundurkan diri di pilihan kedua pada tahap pertama, maka secara otomatis pilihan itu akan terkunci oleh sistem. Sehingga, saran pihaknya jika sudah diterima di pilihan kedua tahap pertama untuk bisa diambil saja.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: