Tiga Mahasiswa Dibawa ke RS, BEM FH UGJ Kecam Tindakan Represif Kepolisian

Tiga Mahasiswa Dibawa ke RS, BEM FH UGJ Kecam  Tindakan Represif Kepolisian

KECAM POLISI: Mahasiswa menggelar jumpa pers, kemarin, mengecam tindakan represif aparat Polres Cirebon Kota saat mengamankan demo di halaman DPRD Kota Cirebon pada Senin (18/7). -JERRELL ZEFANYA T-

Radarcirebon.id, CIREBON- Mahasiswa Cirebon yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa BEM Fakultas Hukum (BEM FH) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) mengecam tindakan represif aparat Polres Cirebon Kota (Ciko) saat mengamankan demo di halaman DPRD Kota Cirebon pada Senin (18/7).

Seperti disampaikan Ketua BEM FH UGJ Raden Muchamad Fajri. Ia mengatakan, pihaknya mengecam dan mengutuk keras segala bentuk tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian, dalam hal ini Polres Cirebon Kota dalam demonstrasi RKUHP dan kenaikan BBM itu.

“Kami menuntut Kapolres Ciko bertanggungjawab penuh atas tindakan represif yang terjadi saat demo. Kami juga akan terus mengawal segala proses yang merugikan terhadap korban tindakan represif tersebut,” ujar Muchamad kepada awak media di Kampus III UGJ Cirebon, kemarin.

Dalam kesempatan itu, Muchamad juga menyebutkan ada setidaknya 6 korban dari kejadian tersebut. Ada 3 korban yang mengalami luka ringan, dan 3 korban luka sedang hingga berat lainnya dilarikan ke RS Sumber Kasih sebanyak 2 korban dan ke RSD Gunung Jati sebanyak 1 korban.

BACA JUGA:PAN Minta Bawaslu Cermat, Zulhas Dilaporkan atas Dugaan Praktik Kampanye

“Korban ada 6 orang. 3 luka ringan dan 3 lainnya berat. Luka atas nama A itu luka memar di muka dan belakang. Saudara R itu di pelipis luka dan karena ditendang mengalami sakit di kepala. Serta yang perempuan itu pinggangnya sedang di-rontgen, apakah patah atau seperti apa,” ungkapnya.

Ke depan, pihaknya juga akan terus melakukan pendampingan sesuai dengan hukum yang berlaku. Nantinya korban lainnya juga akan dikonsolidasikan untuk dilakukan pelaporan terkait kejadian tersebut. “Sehingga gerakannya menjadi satu gerakan. Sehingga bisa segera diproses,” jelasnya.

“Karena aksi kemarin substansinya belum tersampaikan. Kita akan terus melakukan aksi demonstrasi sampai keluhan kami didengar dan ditindaklanjuti oleh pihak dewan,” tandasnya.

BACA JUGA:RS Sumber Kasih Gelar Lomba Puzzle

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FH UGJ, Taufik, mengatakan, kronologi kejadian tersebut terjadi selepas mahasiswa bergerak dari Kampus III ke Kampus I UGJ, hingga Masjid At Taqwa dan menuju ke DPRD Kota Cirebon serta sudah melakukan penyampaian orasi dengan membentuk lingkaran.

“Kedatangan massa aksi di depan DPRD Kota Cirebon untuk menyampaikan aspirasi awalnya berlangsung damai. Massa aksi saling bergantian berorasi atau mengungkapkan aspirasinya,” kata Taufik.

Hingga akhirnya, ketika massa aksi mencoba untuk masuk ke lingkungan DPRD Kota Cirebon, terhambat karena dihadang oleh polisi. ”Selepas itu terjadi aksi saling dorong antara pihak aparat dengan massa aksi di Gerbang Gedung DPRD. Bahkan, bukan hanya aksi saling dorong, tetapi ada tindakan represifitas dari pihak aparat ke massa aksi,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan ada korban dari massa aksi. Setidaknya 3 korban luka berat. Termasuk di antaranya Wakil Gubernur BEM-KM FH yang merupakan seorang wanita. “Mulai dari dorongan, pukulan, hingga tendangan dilontarkan aparat kepolisian, sehingga korban harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan,” lanjutnya.

BACA JUGA:2 Dekade Tulus Asih Group, Ingin Terus Berkontribusi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: