Warga Sekampung Bantai Wanita Lansia

Warga Sekampung Bantai Wanita Lansia

KUNINGAN - Aksi main hakim sendiri hingga merenggut nyawa dilakukan warga Cipakem, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan. Korbannya adalah seorang perempuan bernama Tarsih (68). Wanita lanjut usia itu tewas mengenaskan setelah dihajar menggunakan senjata tajam dan benda tumpul oleh puluhan warga yang menudingnya sebagai dukun santet. Peristiwa yang menggemparkan warga itu berlangsung Senin dini hari (19/7) sekitar pukul 02.00. Keterangan yang diperoleh Radar, aksi main hakim sendiri dilakukan warga setempat karena menduga Tarsih adalah dukun santet. Menjelang dini hari, puluhan warga yang emosi dan kalap dengan senjata di tangan mendatangi kediaman Tarsih di Blok Pasir Bungur, Desa Cipakem. Warga kemudian menggedor pintu rumah Tarsih. Selanjutnya warga membangunkan Tarsih  dan membawanya ke luar rumah. Suaminya, Kusnadi hanya bisa diam menyaksikan istrinya dibawa sekelompok warga. Berjarak seratus meter dari kediamannya, warga menghajar Tarsih   menggunakan benda tumpul mulai kayu dan batu. Teriakan minta ampun wanita itu tak dihiraukan warga. Aparat desa yang tiba di lokasi kejadian tidak bisa membendung emosi warga yang sedang kalap. Warga sendiri menduga jika Tarsih memiliki ilmu santet dan telah menyantet beberapa warga di desa tersebut. Korban yang sudah tak berdaya dan mengalami luka di bagian kepala serta tubuhnya selanjutnya dilempar ke kolam dalam keadaan masih bernyawa. Kolam itu berjarak sekitar 100 meteran dari rumahnya. Melihat korbannya sudah tak berkutik di kolam, warga kemudian membubarkan diri dan pulang ke rumahnya masing-masing. Pagi harinya, tetangga korban memberitahu kalau jenazah Tarsih ditemukan di kolam. Pagi itu juga, mayat wanita malang tersebut dimakamkan di belakang rumahnya. Kusnadi sendiri tak berani melaporkan kejadian yang menimpa istrinya kepada aparat kepolisian. Karena itu, Kusnadi memilih memakamkan jenazah istrinya di belakang rumah. Namun rupanya ada warga yang peduli terhadap kejadian itu dan melaporaknnya kepada polisi. Polsek Lebakwangi dan Polres Kuningan yang mendapat laporan langsung melakukan pengamanan di sekitar lokasi. Anggota Dalmas  dikerahkan untuk mengamankan tempat kejadian perkara. Unit Reskrim dipimpin Kasat Reskrim AKP Sukirman SH melakukan pendekatan kepada warga yang melakukan penganiayaan terhadap korban untuk segera menyerahkan diri. Upaya yang dilakukan kepolisian sendiri berjalan alot. Apalagi beberapa warga memilih untuk menghindar dari penangkapan polisi dengan lari ke hutan yang ada di sekeliling desa. Polisi tak putus asa. Upaya pengejaran  dilakukan kepolisian. Hasilnya lima warga yang diduga melakukan penganiayaan terhadap korban berhasil diamankan. Kapolres Kuningan AKBP Dra Hj Yoyoh MSi melalui Kasat Reskrim, AKP Sukirman SH menyebutkan, pelaku penganiayaan sekitar 20 orang. “Untuk sementara kami mengamankan sekitar lima warga yang diduga ikut melakukan penganiayaan. Beberapa warga lainnya juga sedang kami kejar. Mudah-mudahan besok (hari ini, red) semuanya bisa diamankan,” tutur Sukirman kepada Radar, kemarin (19/7). Selain mengamankan para pelaku, kata dia, pihaknya juga sudah meminta keterangan dari suami dan anak korban. Keterangan saksi ini diperlukan guna keperluan penyelidikan. “Suaminya sudah kami minta keterangannya. Terlebih korban diseret dari rumahnya disaksikan suami dan anaknya. Jadi dia pasti tahu siapa saja yang melakukan kekerasan terhadap istrinya,” kata Sukirman. Para pelaku sendiri terancam hukuman di atas 5 tahun lebih karena melakukan pembunuhan yang direncanakan. “Kepada pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal diminta untuk menyerahkan diri. Kami akan melakukan penangkapan kalau para pelaku tidak menyerahkan diri,” tegas dia. Hingga sore upaya kepolisian mengamankan para pelaku berjalan lambat karena sebagian pelaku melarikan diri ke hutan. Meski begitu, Sukirman optimis para pelaku seluruhnya akan berhasil diamankan. Polisi juga sudah meminta keterangan dari sekitar 20 warga. “Besok pagi (hari ini, red) kami akan membongkar kembali kuburan Tarsih yang sudah dimakamkan suaminya. Kemudian kami akan melakukan visum guna mengetahui penyebab kematiannya. Kami juga berhasil menyita barang bukti berupa batu dan benda tumpul yang digunakan para pelaku untuk membunuh korban,” pungkas Sukirman. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: