Penyebab Kopda Muslimin Meninggal Ditanya ke Jenderal Dudung, Begini Reaksinya

Penyebab Kopda Muslimin Meninggal Ditanya ke Jenderal Dudung, Begini Reaksinya

Polisi dan Polisi Militer TNI Angkatan Darat melakukan olah kejadian di rumah orang tua Kopda Muslimin. Foto: -Wisnu Indra Kusuma-JPNN.com

Radarcirebon.com, JAKARTA - Penyebab Kopda Muslimin meninggal dunia diduga lantaran minum racun.

Kopda Muslimin meninggal dunia di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah dibenarkan oleh Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman.

Namun demikian, Jendeal Dudung mengakui belum tahu pasti penyebab Kopda Muslimin meninggal dunia.

Sebelumnya, Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (28/7).

BACA JUGA:Kronologi Kopda Muslimin Ditemukan Tewas setelah Menenggak Racun, Masuk Kamar, Terjadilah

"Iya, betul (Kopda Muslimin meninggal dunia)," kata Jenderal Dudung melalui layanan pesan dilansir JPNN.com.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, Kopda Muslimin berstatus buronan dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap istrinya, Rina Wulandari.

Dudung belum bisa memastikan penyebab kematian Kopda Muslimin.

Jenderal kelahiran Bandung, 19 November 1965 itu hanya memastikan bahwa autopsi terhadap jenazah anggotanya tersebut akan segera dilaksanakan.

BACA JUGA:Kopda Muslimin Tewas, Diduga Minum Racun, Sempat Muntah di Rumah Orang Tua

"Akan dilaksanakan autopsi dan visum et repertum untuk mengetahui penyebab kematiannya," ujar eks Pangkostrad itu.

Kopda M menjadi buruan tim Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV Diponegoro dan Polda Jawa Tengah.

Dia diduga terlibat dalam aksi penembakan kepada istrinya, Rina di Jalan Cemara III, Padangsari, Banyumanik, Kota Semarang pada Senin (18/7) lalu.

Prajurit TNI dari kesatuan Bataliyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 15/DBY Semarang itu menghilang seusai istrinya menjalani operasi pengangkatan proyektil di Rumah Sakit Hermina Banyumanik Semarang, Selasa (19/7).

BACA JUGA:Cicak Kering Cirebon, Warga Kertasura Ekspor ke China, Omzet Sehari Rp15 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: