Ormas Islam dan OKP Bersitegang
KEJAKSAN - Massa ormas Islam yang baru saja selesai mengantar perwakilannya beraudiensi dengan ketua DPRD dan wakil walikota, tiba-tiba saja terlibat kericuhan dengan sekelompok aktivis lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kepemudaan (OKP). Kericuhan dan adu mulut antara ormas Islam dan OKP diawali ketika perwakilan LSM dan OKP mencoba mengklarifikasi mengenai tudingan ormas Islam soal adanya OKP yang menjadi beking untuk Karaoke Fantasy (lihat Radar Cirebon, Sabtu, 27/11). “Mohon diperjelas OKP yang mana? Yang nerimanya siapa, kok kami yang ikut kena getahnya,” tanya Ketua LSM Kaukus Muda, Reno Sukriyono, yang sempat terlibat adu mulut dengan sejumlah anggota ormas Islam. Reno mengaku, pihaknya sempat mencoba mencari tahu mengenai informasi adanya OKP yang disebut-sebut menerima uang sebesar Rp10 juta dari pengusaha Karaoke Fantasy. Namun, pihaknya tidak berani memastikan siapa saja yang menerima uang itu dan berasal dari OKP yang mana. “Makanya saya minta klarifikasi ke ormas Islam. Siapa OKP yang menerima uang itu? Harus diperjelas! Kalau cuma nyebut OKP, itu berpengaruh buruk sama citra OKP,” tandasnya. Lebih lanjut, Reno menyatakan dirinya siap untuk berdialog mengenai persoalan tersebut dengan ormas Islam, termasuk mengenai persoalan Karaoke Fantasy yang terus menjadi polemik. “Kalau soal Fantasy, sikap kita mendukung pemerintah kota. Selama prosedurnya ditempuh dengan benar, tidak masalah. Tetapi ketika di kemudian hari melanggar, silakan ditindak,” tuturnya. Wakil Ketua Forum Komunikasi Penerus Perjuangan Kemerdekaan (FKPPK), Ahmad Yani, juga menyayangkan adanya tudingan dari ormas Islam yang tidak spesifik menyebutkan siapa saja oknum OKP ataupun LSM yang menerima uang dari pengusaha Karaoke Fantasy. Akibatnya, para pengurus OKP di Kota Cirebon meradang mendengar adanya tudingan tersebut. Sementara itu, Aktivis FUI, Andi Mulya, mengaku heran dengan sikap dari beberapa elemen LSM dan OKP yang tersinggung dengan tudingan adanya oknum yang menerima uang dari pengusaha Karaoke Fantasy. Menurut Andi, semestinya aktivis OKP dan LSM tidak perlu marah dan meminta ormas mengungkapkan secara spesifik, sebab sebetulnya semua sudah tahu siapa yang menerima uang itu. “Semua sama-sama sudah tahu siapa orangnya dan dari LSM mana,” ujar dia. Andi mengaku ketiga oknum tersebut sempat mendatangi dirinya dan menyatakan bantahannya telah menerima uang dari pengusaha Karaoke Fantasy. (yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: