Muharram Bulan Keramat dan Ada Hari Sial hingga Dilarang Hajatan? Simak Dulu Penjelasan Buya Yahya

Muharram Bulan Keramat dan Ada Hari Sial hingga Dilarang Hajatan? Simak Dulu Penjelasan Buya Yahya

Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri atau Buya Yahya. Foto: -staialbahjah.ac.id-

Radarcirebon.com, JAKARTA - Sebagian masyarakat percaya bahwa Muharram merupakan bulan keramat.

Kepercayaan semacam ini ada yang sudah mengakar di masyarakat. Bahkan, selain bulan keramat diyakini ada juga hari sial di bulan Muharram.

Masyarakat yang percaya bahwa Muharram bulan keramat dan ada hari sial menjadikannya sebagai pantangan untuk menggelar hajatan atau perjalanan jauh.

Mereka meyakini, bahwa ada hari-hari jelek yang harus dihindari di bulan Muharram atau Asyura yang bisa membawa kesialan.

BACA JUGA:Tradisi Jamasan Keraton Kasepuhan, Cuci Benda Pusaka di Bulan Suro

Namun demikian, kepercayaan semacam itu tidak bisa diyakini begitu saja. Terutana jika ditelaah berdasarkan hukum Islam.

Seperti dijelaskan oleh ulama asal Cirebon, Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya.

Buya Yahya tak menampik masyarakat di sebagain besar wilayah nusantara memiliki kepercayaan tertentu.

Bahkan meyakini adanya hari-hari sial di bulan Muharram yang dianggap keramat.

BACA JUGA:Wali Songo Mendaki Gunung Ciremai, Bekal Habis di Pengasinan, Begini Kisahnya

"Memang enggak tahu, di negeri ini banyak hari sial?" kata Buya Yahya di acara tanya jawab pada channel Al-Bahjah TV di YouTube, yang dikutip Minggu (31/7).

Padahal, lanjut Buya Yahya, Allah menciptakan semua hari adalah hari baik.

"Hari jelek itu hanya satu, waktu Anda bermaksiat dan melanggar ketentuan Allah," tegasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon itu juga tak menepis ada yang beranggapan Muharram atau Asyura adalah bulan petaka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com