Keluarga TKW Minta Bantuan Presiden

Keluarga TKW Minta Bantuan Presiden

MAJALENGKA- Setelah dilakukan penelusuran dan pencarian, Radar Cirebon berhasil menemukan identitas dan alamat keluarga Nina, TKW asal Kabupaten Majalengka yang menjadi korban perkosaan oleh majikannya di Arab Saudi. Berdasarakan data, Nina tercatat sebagai warga sebuah desa di  Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka. Saat mendatangi alamat tersebut, Radar Cirebon berhasil menemui suami Nina dan orangtuanya. Tata Sunarta (34) suami Nina kepada Radar, Senin (29/11) mengatakan dirinya dan keluarga baru mengetahui kabar istrinya itu dari koran Radar Cirebon. “Hari Minggu (28/11) kami dikabari oleh tetangga bahwa istri saya ada di koran Radar Cirebon. Setelah dibaca ternyata benar bahwa foto yang ada di koran Radar Cirebon itu adalah istri saya. Tahu kondisi Nina seperti itu, semua keluarga terkejut dan menangis,” ujarnya. Dikatakan Tata, istrinya itu berangkat ke Arab Saudi pada Mei 2009 melalui PJTKI  PT Abul Pratama Jaya, Bekasi untuk menjadi pembantu rumah tangga. “Saya mendapat telepon dari teman-teman TKW disana yang menemukan istri saya bilang kalau Nina ditemukan di bawah jembatan Kandara, Jedah, Arab Saudi dalam keadaan stres. Teman-teman istri saya juga sudah melaporkan kasus istri saya ke KBRI tapi tidak ditanggapi. Sampai saat ini saya dan keluarga belum tahu keberadaan dan nasib istri saya karena sudah putus kontak,” katanya. Masih menurut Tata, dirinya berharap istri tercintanya itu dapat kembali pulang ke Majalengka dalam keadaan apapun. “Saya siap terima apa adanya dan bagaimanapun kondisi istri saya saat ini yang penting istri saya pulang. Keluarga meminta agar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono maupun pemerintah dapat membantu proses pemulangan istri saya ini,” tutur Tata penuh harap. Sementara itu, Ayah kandung Nina, Ahmad (45) menuturkan bahwa Nina sempat mengeluh kalau dirinya mengaku disiksa oleh majikannya. “Sebelum Lebaran kemarin (2010, red) Nina pernah nelpon dan dia bilang sudah tidak betah karena tiap hari disiksa oleh keluarga majikannya. Saya kaget setelah liat foto anak saya ada di koran Radar Cirebon. Jujur sebagai orang tua, saya sedih dan menangis. Saya hanya mau Nina secepatnya pulang ke rumah untuk mengurus kedua anaknya yang masih kecil-kecil,” tuturnya. Masih di tempat yang sama, tetangga maupun kerabat keluarga korban mengaku prihatin dengan nasib Nina di Arab Saudi. “Sudah seharusnya pemerintah Indonesia untuk membantu warganya yang sedang dalam kesusahan bisa memulangkan saudara kami di Arab Saudi yang menjadi korban kekerasan oleh majikannya itu. Pemerintah jangan tinggal diam saja dan hanya mengambil keuntungan saja dari para TKW atau TKI yang bekerja diluar negeri tanpa memperhatikan nasibnya,” ucap Ny Iroh(40) warga setempat kepada Radar Cirebon. Kasi Pengawasan Ketenaga Kerjaan, Dinsosnakertrans Kabupaten Majalengka, Drs Embun Sutana kepada Radar Cirebon pihaknya siap membantu proses pemulangan Nina. “Kasus ini akan kami laporkan dulu kepada pimpinan untuk selanjutnya difollow up. Yang jelas, kami dari semampu mungkin akan membantu proses pemulangan Nina dan memanggil perusahaan atau PJTKI dan sponsor yang memberangkatkan Nina ke Arab Saudi,” tegasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Nina TKW yang mengaku asal Majalengka menjadi korban pemerkosaan oleh majikannya itu ditemukan oleh beberapa TKW lainnya  tergeletak tidak jauh dari jembatan Kandara, Jedah, Arab Saudi tempat berkumpulnya orang-orang Indonesia yang gagal mengadu nasib di Saudi. Kondisinya mengenaskan, tubuhnya biru-biru, memar-memar seperti habis dipukuli. Badannya lemas seperti orang pingsan. Mereka kemudian merawat Nina hingga siuman. Namun, setelah badan Nina mulai bergerak dan mampu duduk, batinnya seolah belum mampu merespons lingkungan di sekitarnya.  (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: