Berbeda dengan CPO, PPO Kaya Nutrisi dan Siap Diproduksi Massal

Berbeda dengan CPO, PPO Kaya Nutrisi dan Siap Diproduksi Massal

Minyak kelapa sawit dapat diubah menjadi bahan bakar untuk kendaraan bermotor dalam bentuk bensin-bpdp.or.id-bpdp.or.id

Radarcirebon.com – Minyak sawit merah atau Premium Palm Oil (PPO) memiliki kandungan fitonutrient, sehingga dapat membuat tubuh lebih sehat.

Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga hal itu disebabkan karena minyak sawit merah mampu menambah jumlah sel otak bayi sehingga mampu mencegah stunting.

“Jadi PT Nusantara Green Energy (NGE) mulai menjaga kandungan fitonutrient untuk memberikan asupan vitamin alami bernutrisi tinggi ke masyarakat Indonesia,” ujarnya, Kamis (4/8/2022) dikutip dari fin.co.id.

Sejak tahun 1922, Belanda memperkenalkan teknologi kepada Indonesia untuk mengolah sawit.

BACA JUGA:Egy Maulana Vikri Pastikan Masih Bermain di Eropa pasca Habis Kontrak dengan FK Senica

Namun, teknologi itu hanya mementingkan lemak sawit atau tak tertarik mengolah kandungan fitonutrient yang terdapat di minyak sawit.

Teknologi tersebut menggunakan wet process dan refining process yang membuat kandungan fitonutrient harus dibuang, karena tujuan utama Belanda dalam menghasilkan lemak sawit untuk menggantikan lemak binatang di Eropa.

“Memasuki dekade 1980-an, Indonesia mulai menggunakan minyak sawit sebagai minyak goreng karena minyak kelapa yang bening itu sangat mahal.”

“Karena itu, minyak sawit dibuat sebening mungkin supaya mirip minyak kelapa, namun efeknya adalah membuat fitonutrient mubazir (tak termanfaatkan),” ungkap dia.

BACA JUGA:Komedian Era 70 dan 80-an Edi Gombloh Meninggal Dunia, PARFI Ucapkan Belasungkawa

Guna menghasilkan produk turunan minyak sawit yang sehat, pihaknya melalui PT NGE mengembangkan PPO atau minyak sawit merah di Batang Hari, Jambi, guna menghasilkan minyak sawit yang berkualitas.

Minyak sawit merah PT NGE disebut memiliki perbedaan kualitas/jenis dengan minyak sawit merah yang dipertontonkan Presiden Joko Widodo saat meninjau proses penelitian minyak makan/sawit merah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Kampung Baru, Medan, Kamis (7/7/2022).

“Kami punya minyak yang akan bermerek dagang 'Navite' ini untuk suplemen makanan, penambah vitamin, dan bahan-bahan farmasi. Namun jadi minyak goreng juga boleh saja,” ucapnya.

BACA JUGA:Hasil Survei CPCS: Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Puan Paling Dominan

PPO dikembangkan dengan Steamless Palm Oil Technology & Impurities Removal Unit (SPOT&IRU), yakni pengolahan buah sawit tanpa steam (dry process) supaya nutrisi tetap ada di dalam minyak sawit

“Minyak sawit yang dihasilkan disebut PPO, bukan lagi CPO. PPO adalah minyak sawit yang diolah dari Tandan Buah Segar (TBS) dengan dry process, sedangkan CPO ialah minyak sawit yang diolah dari TBS dengan wet process,” kata Sahat.

Kandungan utama dalam PPO ialah karoten yang banyak kandungan vitamin A, tocopherols yang banyak mengandung vitamin E, dan squalene yang bermanfaat antara lain menjaga kesehatan kulit. (jun/fin)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id