Internal Demokrat Memanas, Seluruh Kader Terancam Dipecat

Internal Demokrat Memanas, Seluruh Kader Terancam Dipecat

CIREBON– Pasca ditetapkannya putusan sidang sengketa pemilukada Kabupaten Cirebon di Mahkamah Konstitusi (MK), kondisi di internal Partai Demokrat (PD) justru semakin memanas. Tidak tanggung-tanggung, DPP PD mengancam pemecatan semua kader yang melakukan aksi dukung mendukung kepada salah satu pasangan calon. Sebelumnya, Ketua DPC PD, Agus Effendi telah merapat kepasangan Hebat (Heviyana-Rakhmat) tanpa rekomendasi dari DPP DP, pasca pasangan Marhaban (Qomar-Subhan) gugur dalam pertarungan pilkada putaran pertama. Hal ini yang kemudian membuat sejumlah internal PD di tingkat daerah sampai pusat pun memanas. “PD menegaskan tidak akan mendukung salah satu paslon manapun yang lolos dalam putaran kedua. Jika kader yang memberikan dukungan membawa nama partai, mereka terancam dipecat. Ingat ini merupakan sanksi tegas PD,” tegas Ketua DPP PD Ir H Herman Khaeron MSi melalui juru bicaranya Toto Sugiharto, kepada Radar, kemarin Tapi, kata Toto, PD memberikan kebebasan sepenuhnya kepada kader serta simpatisan untuk memilih siapa yang layak menjadi pemimpin dengan catatan lepas baju partai. “Silakan pilih mana yang mereka suka sesuai hati nurani untuk memimpin Kabupaten Cirebon lima tahun kedepan, tapi jangan membawa bendera partai,” jelasnya. Fungsionaris DPP PD itu, mengatakan, gagalnya Pilbup Cirebon menjadi pelajaran sendiri bagi PD untuk memperbaiki sistem kepartaian secara terstuktur. “Bagi PD, kekalahan paslon yang diusung sebagai bahan evaluasi PD menuju pileg dan pilpres 2014 mendatang,” paparnya. Menurutnya, pileg dan pilres merupakan salah satu tolak ukur PD meraih suara rakyat mulai dari grass root hingga kalangan elit. “Bekerja terus melayani masyarakat, dan melanjutkan bhakti untuk negeri itu yang lebih utama,” katanya. Dikatakan, keputusan MK harus dipatuhi dan dijungjung tinggi meskipun ada banyak pihak yang tidak puas, tetapi sebagai benteng terakhir keadilan konstitusi sengketa pilkada. Apapun keputusanya harus diterima. “Setiap kompetisi pasti ada yang kalah dan menang, siapapun pemenangnya nanti di pilbup putaran kedua itu adalah kehendak rakyat Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: