Ketua OKK Merasa Tersinggung

Ketua OKK Merasa Tersinggung

CIREBON– Munculnya statemen salah seorang ketua PAC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Cirebon yang merasa dijebak oleh ketua DPC PD dalam penandatanganan pernyataan dukungan kepada H Agus Effendi SH MH, membuat internal DPC makin memanas. Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) DPC PD Kabupaten Cirebon, Sudjono Marjana mengaku, sangat tersinggung bila ada salah satu kader yang merasa dijebak. Sebab, acara yang digelar di tempat pemacingan milik ketua DPC merupakan agenda resmi dengan menyebar undangan. “Saya tidak pernah menjebak orang, karena saya mengundang secara resmi. Tapi ada yang tidak diundang kemudian hadir. Apakah itu dikatakan dijebak?,” tanya dia, saat diwawancarai Radar, di Sekretariat DPC PD, Senin (25/11). Selama ini, kata Sudjono, dirinya dan ketua DPC baik secara moral mamupun material tidak pernah kurang untuk kepentingan PAC. “Kami selalu memperhatikan nasib para PAC dalam satu bulan ke depan dan seterusnya. Mereka yang dijebak, itu mereka yang tidak diundang kemudian hadir,” terangnya. Dikatakanya, bila para ketua PAC menilai bahwa DPC kurang memberikan sebuah kontribusi, lebih baik tidak usah hadir dalam acara itu. “Alangkah baiknya pernyataan dukungan kemarin itu tidak usah diterima, lebih baik pulang saja lah,” tandasnya. Sodjono mengaku, telah mengetahui siapa yang berkomentar di Radar, meski identitasnya dirahasiakan. Sebab, selama ini dirinya telah paham mana kader yang loyal dan tidak. “Saya paling tua di Demokrat, jadi jangan macam–macem dengan saya. Bisa kualat dengan saya. Seorang politisi itu harus terbuka jangan sembunyi-sembunyi,” sindirnya. Sudjono menambahkan, Agus Effendi belum tentu maju kembali sebagai ketua. Tapi, bisa juga mencalonakn melalui jenjang pendaftaran. “Hari ini sebetulnya belum resmi dibuka, tapi kita membuat suara pekerjaan mengisi peluang untuk mengukur calon-calon yang mendaftarkan sekian. Jadi kita berusaha efektif,” katanya. Sebagai ketua bidang OKK, dirinya menghimbau kepada para PAC bahwa di DPC merupakan tempat musyawah, mengadu hal-hal yang tidak cocok, senang tidak senang yang mengganjal dihati para PAC, agar berhubungan dengan dirinya. Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan atau mencari solusi. Karena pada prinsipnya partai itu merupakan kolektif kolegial. “Tapi mudah-mudahan dengan difaslitasi oleh saya bisa clear,” paparnya. Sudjono mengklaim, kader yang merasa dijebak itu hanya satu dua orang saja, karena diduga punya komitmen dengan calon lain, baik masalah pasangan calon bupati maupun calon ketua DPC. Diungkapkannya, pertemuan pada waktu itu jelas membahas dukungan calon bupati dan masalah muscab. \"Itu juga bentuk penawaran bukan pemaksaan atau tekanan, itu dukungan murni dan ikhlas, sebagai bukti ada beberapa ketua PAC. Yang tidak hadir saat itu mereka datang langsung ke pak ketua,\" imbuhnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: