Netty Presetyani Apresiasi Warga Yang Vaksin dengan Memberikan Migor

Netty Presetyani Apresiasi Warga Yang Vaksin dengan Memberikan Migor

Anggota DPR RI DR Netty Prasetyani MSi melakukan monitoring vaksinasi di Puskesmas Drajat Kelurahan Drajat Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, pada kesempata itu Netty berkesempatan memberikan minyak goreng kepada masyarakat yang telah di Vaksin.-Abdullah-Radarcirebon

Radarcirebon.com, CIREBON-Ada sesuatu yang menarik saat vaksinasi di Puskesmas Drajat sabtu (20/8) kemarin. Adalah kunjungan kerja Komisi IX DPR RI DR Netty Prasetyani MSi ke Puskesmas Drajat melihat langsung warga yang mendapatkan vaksin Covid 19.

Bahkan salah seorang warga seusai mendapatkan vaksinasi covid 19, mendapatkan hadiah minyak goreng langsung dari Netty Prasetyani.
Kepada Radar, Netty menjelaskan, pemberian minyak goreng kepada warga yang telah di vaksin ini bagian dari  apresiasi darinya kepada warga yang telah mendapatkan vaksin di Puskesmas Drajaat.

Jika selama ini mendapatkan konsumsi, kata Netty, sekarang diganti dengan minyak goreng. Dan pemberian minyak goreng sama pentingnya karena dirumah digunakan untuk keperluan memasak.

Menurut Netty, minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok, apalagi minyak goreng sempat mahal. Dan ini bentuk kepedulian ke masyarakat, jadi dua dua titik temu yang saling membutuhkan yakni kepentingan animo masyarakat dan kebutuhan bahan pokok.

BACA JUGA:Kasus Irjen Ferdy Sambo Dianalisa Oleh Mantan Pentolan Intelijen TNI: Bukan Polisi vs Polisi

“kita sediakan sesuai jumlah warga yang di vaksin, ini stimulus pada hari ini. Dan vaksinasi harus terus berjalan. Apalagi fungsi pelayanan puskesmas salah satunya adalah dengan memberikan vaksinasi,” tandasnya

Lebih jauh Netty menjelaskan kehadirannya di Puskesmas  Drajat Kelurahan Drajat Kecamatan Kesambi ini dalam rangka kegiatan kemitraan sekaligus sosialisasi gerakan hidup sehat bersama  DPR RI dan Kementrian Kesehatan. kita selenggarakan vaksinasi di pagi hari sekaligus sosialsiasi menghadirkan tokoh masyarakat,  kader dan warga masyarakat.

vaksinasi ini dilakukan, lanjut Netty,  dengan tujuan karena memang pandemi belum selesai meskipun sempat melandai dan muncul varian baru.  dan di beberapa daerah mengalami lonjakan kasus terjadi,  ruang isolasi dirumah sakit mulai terisi, tentu strategi pemerintah melindungi rakyatnya adalah dengan mendorong rakyat untuk vaksin. Apalagi vaksin sudah dibeli dengan dan anggaran besar, jangan sampai sia sia akibat cakupan vaksin tidak tercapai.

“jika vaksinasi bisa dilakukan dan tercapai herd imunity (tingkat kekebalan tubuh), maka bisa memulihkan ekonomi, apalagi akibat pandemic covid 19 membuat ekonomi kita sempat lumpuh, dengan ekonomoi berjalan lagi maka ini dua mata uang yang salin berpengaruh,” tandasnya.

BACA JUGA:Klasemen MotoGP 2022 Usai Bagnaia Juara Balapan di Austria Minggu 21 Agustus

Netty juga menyinggung kecepatan vaksin, untuk vaksin 1 kecepatannya lebih tinggi karena suasana waktu itu berbeda,  karena ada varian delta, keterisian di rumah sakit tinggi,  tabung oksigen habis, sehingga masyarakat melihat ada sesuatu yang urgen.

Berbeda dengan vaksin ketiga yang menjadi penguat vaksin 1 dan 2, masyarakat dininabobokan berbagai event digelar secara nasional, dan ada praktek mulai longgar  penerapan prokres,  sehinga masyarakat  merasa pandemi selesai atau situasi aman, sehingga kecepatan vaksin booster tidak setinggi vaksin 1 dan 2.

“ini menjadi catatan saya nanti saat rapat kerja bersama Kemenkes dan RDP badan POM dan Mitra lain,” terangnya

Namun demikian pihaknya mengakui memang selama pandemi ini masyarakat seperti hibernasi, semua diam dirumah kegiatan banyak vakum terhenti,  termasuk program vaksinasi rutin baik dilakukan fakes maupun posyandu, ini menjadi catatan pemerintah melakukan transformasi dan banyak PR yang diselesiakan.

BACA JUGA:Paul Pogba Dikritik Pedas, Legenda Juventus Fabio Cannavaro Minta Jangan Fokus Rambut Saja

“banyak PR kesehatan terutama vaksin, pasti ada jadwal vaksin tertunda,  ada Balita yang tidak divaksin,” tegasnya

Untuk itu  dirinya mendesak pemerintah untuk mengejar ketertinggalan vaksin regular balita, dan ini dan bisa di implentasikan dengan baik, siapkan sarana prasarannya, , dan balita dibawa lagi ke posyandu dan perlu disiapkan betul mulai prokes dan logistik vaksin itu penting.

Dirinya mempertanyakan , apakah vaksin reguler yang harusnya sudah disuntikkan saat pandemi apakah masih relevan apabila disuntikkan sekarang ke balita. “yang jadi pertanyaan apakah vaksin regular untuk balita yang harusnya disuntikkan sata pandemi covid 19 masih relevan disuntikkan ke ke balita saat ini,” ujarnya penuh tanda tanya

Justru yang tidak kalah pentingnya, kata Netty,  bagaimna menggerakkan masyarakat  tentang penyakit bisa dicegah dengan 5 imunusasi dasar lengkap bisa dijalankan dengan teratur, termask nakes disiapkan.

BACA JUGA:Banjir Gol, Leeds United Tumbangkan Chelsea

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: