Wafat dengan Tunggakan Gaji

Wafat dengan Tunggakan Gaji

JAKARTA - Kabar duka kembali menyelimuti persepakbolaan nasional. Lagi-lagi, pemain asing yang gajinya tertunggak harus meregang nyawa di tengah ketidakmampuannya membiayai hidup tinggal di Indonesia. Kali ini, mantan pemain Persipro Probolinggo, Salomon Begondo, yang jadi korbannya. Pemain asal Kamerun itu menutup mata untuk selamanya di salah satu rumah sakit di daerah Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, kemarin sore (29/11). Salomon menjadi satu di antara tiga pemain asing Persipro yang sampai saat ini belum dilunasi gajinya pada 2012 silam. Ketika itu, bahkan ketiga pemain tersebut sampai harus mengemis di jalanan Probolinggo. Selain Salomon, ketiga pemain lainnya adalah Sylla Mbamba dan Camara Abdoulaye. Camara-lah yang memberikan informasi kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) soal meninggalnya Salomon tersebut. \"Dan untuk lebih lanjut, APPI akan memastikan semuanya,\" ujar staf legal APPI, Merdiansyah. Menirukan penjelasan dari Camara, Merdiansyah menuturkan bahwa Salomon sudah menderita sakit beberapa hari terakhir. Dia bahkan sampai muntah-muntah dan sempat dibawa ke rumah sakit. Dikarenakan tidak memiliki uang, maka pemain berusia 29 tahun tersebut tidak dirawat di rumah sakit dan dirawat di rumah. Karena tidak tertangani itulah akhirnya Salomon meninggal dunia. Salomon menjadi pemain asing ketiga yang meninggal dalam dua tahun terakhir ini. Sebelumnya, pemain Pelita Bandung Raya (PBR), Sekou Camara meninggal di lapangan akibat penyakit jantung. Camara meninggal dunia juga meninggalkan tunggakan gaji di Persiwa Wamena. Lalu, ada Diego Mendieta yang meninggal dunia di tengah kemiskinan. Penyerang yang ketika itu memperkuat Persis Solo tersebut juga nyaris senasib dengan Salomon. Karena gaji tertunggak pemain Paraguay itu tidak bisa membayar biaya rumah sakit. Hingga akhirnya harus meninggal dunia. Sebagai wadah yang menaungi peman sepakbola profesional, baik pemain asing ataupun lokal, APPI pun turut berbelasungkawa dengan kematian Salomon tersebut. Itu dicerminkan melalui akun status di akun Twitter-nya tadi malam. \"Lagi dan lagi korban berjatuhan akibat masalah pembayaran gaji yang tak kunjung selesai. #RIPSalomonBegondo,\" demikian bunyi tweet APPI itu. Sayangnya, dari pihak mantan klub Salomon, Persipro, belum bisa diperoleh pernyataan resmi. Terutama yang berkaitan dengan pelunasan gaji enam bulan tertunggak dari klub tersebut. Salah satu pengurus Persipro, Haris Nasution, ketika dihubungi tidak menjawab panggilan sekalipun nada sambung terdengar. Sekadar diketahui, banderol Salomon berkisar Rp200 juta dan baru dibayar 15 persennya saja. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: