Reza Sentil Kapolri Soal Lie Detector, Tidak Mendeteksi Kebohongan
Ferdy Sambo bersama istrinya Putri Candrawathi. Foto:-Ricardo-JPNN.com
Radarcirebon.com, JAKARTA -Lie detector tidak mendeteksi kebohongan? Jadi, bagaimana dengan hasil pemeriksaannya.
Lie detector disebut sebagai ilmu semu oleh pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel. Menurut dia, lie detektor tidak mendeteksi kebohongan seseorang.
Oleh karena itu, Reza menilai tes kebohongan para tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yaitu Kuat Ma'ruf, Putri Candrawathi serta Ferdy Sambo Cs tidak efektif.
Menurut Reza, mendeteksi kebohongan menggunakan lie detector tidak bisa dibenarkan, bahkan berbanding terbalik dengan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
BACA JUGA:Sederhana tapi Penting, Ini Peran Filter Udara Pada Sepeda Motor
BACA JUGA:Santri Gontor Meninggal Dianiaya, Awalnya Berbohong Kini Penyelidikan Berlanjut
Bahkan, menurut dia, menggunakan lie detector untuk memeriksa para tersangka sudah melenceng dari asas saintifik.
Padahal, asa saintifik ini yang sejak awal ditekankan Kapolri. Bahwa penyidikan harus menggunakan metode scientific crime investigation.
"Tidak efektif, bahkan pseudoscience (ilmu semu, red) saja itu. Kapolri menekankan harus saintifik, toh?" ujar Reza kepada JPNN.com tentang tes kejujuran atau kebohongan para tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Sarjana psikologi UGM Yogyakarta itu menerangkan walaupun bernama lie detector, alat tersebut sama sekali bukan mendeteksi kebohongan seseorang.
BACA JUGA:Soal Ruang Rahasia di Rumah Ferdy Sambo, Jawaban Irjen Dedi Tegas
BACA JUGA:Tak Disangka, Buah Salak Mengandung Banyak Manfaat Bagi Kesehatan
Menurut dia, seseorang berbohong atau tidak bisa diketahui melalui perbandingan antara ucapan dan keadaan nyata. Kalau sebangun maka orang yang diperiksa dinilai jujur.
Sebaliknya, jika kontras antara perkataan dan situasi nyata, maka orang yang diperiksa dianggap berbohong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com